Langkah tersebut ditandai dengan kolaborasi dari Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) dan Kurokawa Laboratory Jepang yang baru-baru ini memperkenalkan kompor inovatif ramah lingkungan kepada para pelaku UMKM di Kabupaten Lebak dan Pandeglang, Banten.
Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop UKM Yulius mengatakan, pengenalan kompor inovatif tersebut adalah inisiatif dari Kurokawa Laboratory.
Masyarakat dan pelaku UMKM diperkenalkan dengan tungku memasak inovatif yang menggunakan pelet berbahan sekam padi, yang mampu mengurangi emisi asap hingga 80 persen.
"Inisiatif Kurokawa Laboratory ini sangat baik dalam meningkatkan kesadaran masyarakat pedesaan tentang kesehatan mereka dan membuka peluang untuk pengembangan sektor ekonomi hijau di kalangan UMKM," terang Yulius dalam siaran pers kementerian di Jakarta, dikutip Kamis (29/8).
Dalam program tersebut, Kurokawa memberikan sosialisasi terkait bahaya asap yang dihasilkan dari tungku tradisional berbahan bakar kayu. Penggunaan tungku tradisional untuk sekali memasak menghasilkan asap setara dengan menghisap 4.000 batang rokok.
Oleh karena itu, pengenalan tungku ramah lingkungan ini diharapkan dapat mengurangi risiko kesehatan para pelaku UMKM serta membantu melindungi lapisan ozon.
Sekretaris Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop UKM Bagus Rachman menambahkan pentingnya mendorong pengembangan inovasi seperti ini agar manfaat ekonominya lebih luas dirasakan masyarakat.
"Penerapan tungku ramah lingkungan ini dalam industri rumah tangga memiliki potensi yang besar," ucap Bagus.
BERITA TERKAIT: