Kerja sama ini dianggap sebagai langkah penting dalam memperluas program kemashlahatan umat di berbagai bidang.
Kepala Badan Pelaksana BPKH, Fadlul Imansyah mengatakan bahwa sinergi antara BPKH dan Muhammadiyah sebelumnya telah memberikan hasil nyata.
“Program yang telah didukung BPKH, seperti pendirian Masjid At-Tanwir di Menteng, Pondok Pesantren Muallimin, dan RS Bandung Barat menjadi bukti nyata sinergi yang terjalin antara BPKH dan Muhammadiyah,” kata Fadlul dalam acara Penandatanganan Kerjasama Muhamadiyah dan Bank Muamalat, di Yogyakarta, Rabu (7/8).
Nota kesepahaman ini ditandatangani oleh Direktur Bank Muamalat, Karno, dan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.
Adapun ruang lingkup kerja sama ini mencakup pemanfaatan jasa dan program Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Muamalat untuk mendukung pengembangan cabang, ranting, dan masjid yang dikelola oleh Muhammadiyah.
Selain itu, Bank Muamalat akan menggandeng lembaga zakat Muhammadiyah, Lazismu dalam berbagai program yang berfokus pada pengelolaan keuangan dan dukungan zakat.
Sebagai bagian dari kerja sama ini, Bank Muamalat berkomitmen menyediakan pembiayaan sebesar Rp2 triliun untuk pengembangan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), yang meliputi rumah sakit, perguruan tinggi, pondok pesantren, dan masjid.
Bank Muamalat juga akan memperkenalkan program pengelolaan keuangan dan aggregator haji di lingkungan Muhammadiyah untuk memastikan proses haji yang aman, terjangkau, dan mudah diakses oleh jamaah.
Fadlul menambahkan, prototipe kerja sama ini diharapkan dapat membawa manfaat yang signifikan dalam memajukan, mencerdaskan, dan mensejahterakan masyarakat.
“Dengan langkah strategis ini, BPKH berharap dapat terus berkontribusi meningkatkan kualitas hidup umat melalui berbagai inisiatif yang berfokus pada kebaikan bersama,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: