Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan pertumbuhannya bisa mencapai 7–9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
"Berdasarkan data per April 2024, perusahaan pembiayaan mencatatkan laba sebesar Rp 7,41 triliun, atau meningkat 8,32 persen yoy," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman, dikutip Senin (17/6).
Pada awal kuartal II tahun ini pun perusahaan pembiayaan sudah menunjukan profit.
Menurut Agusman, berdasarkan data bulan April 2024, perusahaan pembiayaan mencatatkan laba sebesar Rp7,41 triliun, atau meningkat 8,32 persen yoy. Sementara pada kuartal I/2024, laba multifinance meningkat mencapai 10,8 persen menjadi Rp5,79 triliun.
Suku bunga naik menjadi tantangan bagi perusahaan pembiayaan. Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) mengungkap kemungkinan dampak suku bunga Bank Indonesia (BI) terhadap penurunan laba perusahaan pembiayaan.
Sekretaris Jenderal APPI Sigit Sembodo mengatakan bahwa perjanjian pembiayaan bunganya selalu tetap. Dengan demikian, kemungkinan penurunan profit di tengah suku bunga BI tinggi bisa saja terjadi.
“Jadi bisa saja terjadi (penurunan profit), tetapi balik lagi setiap perusahaan kan mempunyai strategi funding dan strategi lending yang bisa saja berbeda,” katanya, beberapa waktu lalu.
BERITA TERKAIT: