Pertama, dalam jangka pendek, pemerintah akan mewaspadai dinamika yang berasal dari global maupun nasional yang bisa mempengaruhi stabilitas dan momentum pertumbuhan ekonomi.
Kedua, dalam jangka menengah-panjang, pemerintah akan berkomitmen menciptakan program yang secara konsisten dalam waktu yang Panjang, seperti investasi sumber daya manusia, program hilirisasi, transformasi ekonomi hijau, dan pembangunan infrastruktur.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan bahwa program hilirisasi akan dan tetap menjadi bagian dari strategi kebijakan fiskal jangka menengah-panjang tersebut.
"Dengan mencermati dinamika perekonomian, tantangan, serta agenda pembangunan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, maka arsitektur kebijakan fiskal tahun 2025 diarahkan untuk Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan," kata Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR, dikutip Rabu (5/6).
Sementara itu, lanjut Sri Mulyani, strategi jangka pendek kebijakan fiskal ditempuh dengan menjaga keberlanjutan program prioritas saat ini.
Termasuk penguatan berbagai program unggulan yang difokuskan untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi, penguatan individu serta konvergensi antardaerah.
Ia menekankan, untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif maka perlu ditopang APBN yang efisien, sehat, dan kredibel.
"Sejalan dengan hal tersebut, reformasi fiskal yang selama ini sudah berjalan harus dilanjutkan dan diperkuat efektivitasnya melalui collecting more, spending better, dan prudent and innovative financing," ujar Sri Mulyani.
BERITA TERKAIT: