Hal itu disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Jatim Adhy Karyono saat meninjau langsung Integrated Terminal BBM Surabaya - PT Pertamina Patra Niaga Integrated wilayah Perak, Surabaya pada Kamis (14/3).
Dalam tinjauan lokasi penyimpanan stok BBM dan elpiji yang menyuplai kebutuhan bagi 34 kabupaten/kota di Jatim ini, Pj Gubernur Adhy didampingi Wakapolda Jatim Brigjen Pol Akhmad Yusep Gunawan, Executive GM Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Dwi Puja Ariestya, perwakilan Forkopimda Jatim dan jajaran Kepala Perangkat Daerah terkait.
"Tadi sudah dipaparkan lagi kondisi riil bahwa ketersediaan BBM dan elpiji yang dibutuhkan masyarakat khususnya Jawa Timur bisa dikatakan sangat mencukupi untuk kebutuhan di Bulan Ramadan dan Idul Fitri," ujar Adhy dikutip
Kantor Berita RMOLJatim.
Berdasarkan data yang dirilis Integrated Terminal BBM Surabaya per Kamis (14/3), stok elpiji sektor rumah tangga Jatim dipastikan aman. Penyetokan ulang dilakukan sebanyak 5.143 MT per hari, dan sekali penyetokan maka aman hingga 10 hari ke depan.
Sama halnya dengan kerosene atau minyak tanah penyetokan ulang dilakukan sebanyak 225 KL per hari, dimana sekali penyetokan aman hingga 19 hari ke depan.
Kemudian, untuk kebutuhan BBM transportasi, ketersedian Pertalite pun dilaporkan aman hingga 13 hari, selanjutnya Pertamax hingga 31 hari dan Turbo selama 47 hari ke depan. Bahkan, untuk keperluan aviasi atau penerbangan juga terpantau aman hingga 26 hari mendatang.
Kendati stok bahan bakar tersebut aman, Pj. Gubernur Adhy meminta pihak terkait dalam hal ini Pertamina untuk menyiapkan langkah antisipasi. Mengingat sering terjadi fenomena bahwa kebutuhan masyarakat mengalami kenaikan pada saat puncak arus mudik H-7 hingga H+7 Lebaran.
"Kita juga melihat bahwa kebutuhannya akan meningkat masing-masing misalnya elpiji 7,7 persen dan Pertalite 14,1 persen. Itu kenaikannya cukup signifikan," jelasnya.
Tidak hanya menjaga keamanan stok di terminal penyimpanan, Adhy mengingatkan bahwa keamanan dalam pendistribusian juga menjadi prioritas. Tercatat, Pertamina telah menyediakan layanan BBM & elpiji melalui 994 SPBU REGULER, 850 Pertashop, 37 SPBU Nelayan, 922 Agen PSO dan 80 Agen NPSO.
Kesiapan pendistribusian juga disebut Adhy sebagai antisipasi atas hambatan yang bisa saja terjadi di lapangan. Seperti kemacetan antrean di jalan tol saat puncak arus mudik, bencana alam, hingga kemacetan di sekitar kawasan wisata.
"Kami sudah sepakat bersama dengan Polda Jatim dan Kodam V/Brawijaya untuk bisa melakukan pengamanan, misal prioritas armada tanki ataupun memberi pengawalan jika memang sangat sulit," tuturnya.
Kendala lain, sambung Adhy adalah di kawasan destinasi wisata yang rawan macet. Hal itu juga akan menimbulkan dampak pada ketersediaan BBM. Sehingga perlu ada layanan tambahan berupa stasiun moduler di titik-titik yang dibutuhkan karena macet.
Oleh karena itu, dia optimis bahwa penanganan yang terkait dengan kenyamanan masyarakat selama Ramadhan hingga Idul Fitri, utamanya BBM dan elpiji tidak akan ada masalah.
"Kita juga melihat penjaminan ketersediaan dari sisi keterhubungan antara Integrated Terminal di Surabaya dengan yang ada di Tuban. Kami meyakinkan bagi seluruh masyarakat semua jangan khawatir. Stok bbm ada dan bagaimana operasi mobilisasinya pun sudah dipikirkan. Bahkan, kita juga pastikan kesiapan untuk pendistribusian ke wilayah kepulauan aman," tandasnya.
BERITA TERKAIT: