Target tersebut naik 16 persen dibandingkan target 2023 lalu, mengingat pemulihan sektor itu telah mencapai 83 persen.
"Tahun ini, recovery yang kami capai sudah mencapai 83 persen. Tahun ini (adalah) momen untuk bisa pulih penuh," kata Direktur Angkutan Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerin Perhubungan (Kemenhub) Putu Eka Cahyadi dalam diskusi Forwahub dikutip Senin (11/3).
Jumlah penumpang sepanjang 2023 tercatat meroket 30 persen dibandingkan dengan jumlah penumpang 2022 yakni 61,99 juta penumpang.
Tidak hanya target penumpang yang meningkat, langkah signifikan lainnya dalam pemulihan di sektor penerbangan itu juga terlihat dari munculnya BBN Airlines Indonesia, maskapai baru yang baru-baru ini memperoleh Sertifikat Operasi Udara (AOC) penerbangan komersial penumpang dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Indonesia.
Chairman BBN Airlines Indonesia, Martynas Grigas, menyatakan bahwa dengan AOC ini, maskapai tersebut telah diakui oleh Kementerian Perhubungan sebagai memenuhi standar regulasi untuk memberikan layanan penerbangan komersial penumpang.
"Dengan adanya AOC ini, Kemenhub telah menyatakan bahwa BBN Airlines Indonesia layak dan memenuhi standar regulasi untuk membuka layanan penerbangan komersial penumpang yang akan mulai beroperasi segera pada Maret 2024," kata Martynas.
BBN Airlines Indonesia sendiri berencana untuk segera memulai operasionalnya pada bulan Maret 2024.
Tidak hanya fokus pada penerbangan domestik, maskapai ini menetapkan target ambisius untuk mengoperasikan 40 pesawat armada pada tahun 2027 mendatang, dengan ekspansi jangka panjang yang melibatkan pasar internasional, khususnya dari negara-negara seperti India dan China.
"Selain permintaan penerbangan domestik yang cukup besar, permintaan penerbangan yang tinggi juga datang dari India dan China," tutur Martynas.
BERITA TERKAIT: