Dalam periode Desember 2021 hingga Desember 2023, Pelabuhan Internasional Patimban telah memberi pelayanan aktivitas bongkar muat domestik sebanyak 184.948 CBU (Completely Build Up) dan bongkar muat internasional sebanyak 268.968 CBU.
Saat ini, pembangunan Pelabuhan Internasional Patimban fase 1 tahap 1 telah selesai dan sudah beroperasi serta pembangunan fase 1 tahap 2 masih terus dilakukan.
“Investasinya besar. Sayang kalau tidak dioptimalkan secara maksimal. Pelabuhan Patimban harus didorong menjadi
world class terminal,” tegas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, Rabu (24/1).
Keberadaan Pelabuhan Patimban juga berdampak signifikan pada Kawasan Metropolitan Rebana, meliputi Subang, Indramayu, Cirebon, Majalengka, Sumedang, Kuningan, dan Kota Cirebon.
Kawasan Rebana diestimasikan dapat mendorong pertumbuhan perekonomian mencapai 7,16 persen, membuka peluang terciptanya 4,39 juta lapangan pekerjaan, serta peningkatan investasi sebesar 7,77 persen.
Selain itu, telah ada proposal PSN Kawasan Industri dengan nilai investasi keseluruhan mencapai Rp169,5 triliun untuk mendukung Pelabuhan Patimban yang berfokus pada produksi semi konduktor, elektronika, dan petrokimia.
Pembangunan Pelabuhan Internasional Patimban sendiri bertujuan untuk mengurangi biaya logistik dengan mendekatkan pusat produksi dari pelabuhan sehingga dapat memberikan penguatan ketahanan ekonomi.
Dengan nilai investasi sebesar Rp43,22 triliun, pelabuhan ini diharapkan membantu mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas di Jakarta dengan pembagian arus lalu lintas kendaraan yang langsung ke arah Patimban.
“Jadi harapannya, koridor utara Jawa akan lebih efisien dengan adanya pelabuhan ini, sekaligus membantu traffic di Jakarta tidak terlalu macet,” kata Menko Airlangga.
BERITA TERKAIT: