Dalam keterangan resmi, pabrik air mineral merek CLEO itu melaporkan bahwa mereka telah mengoperasikan pabriknya hingga ke Samarinda dan Balikpapan.
Emiten air mineral milik orang terkaya di Surabaya, Hermanto Tanoko, itu menjelaskan bahwa beroperasinya pabrik tersebut merupakan bukti nyata dari keseriusan CLEO dalam mendukung pengembangan ibu kota baru dengan investasi dan menggarap potensi pasar di wilayah IKN.
"Mulai beroperasinya pabrik kami di IKN ini selain merupakan langkah strategis dalam mengembangkan
supply chain distribusi di luar Jawa, juga memiliki makna simbolis yang sangat kuat, dimana CLEO hadir dengan investasi yang meyakinkan di pusat pemerintahan yang baru, dengan lokasi yang berada di tengah wilayah Republik Indonesia," kata CEO CLEO, Melisa Patricia, dalam keterangan resminya yang diterima Senin (8/1).
Adapun pabrik tersebut berlokasi di Karya Merdeka, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, pabrik ini berjarak sekitar 40 menit dari Titik Nol IKN.
Pada tahun 2023, CLEO sendiri diketahui telah membelanjakan dana sekitar Rp300 miliar untuk pembangunan pabrik, penambahan mesin, hingga penguatan jaringan distribusi melalui investasi. Untuk itu, pabrik tersebut mengawali tahun 2024 dengan kepemilikan pabrik air minum merek CLEO sebanyak 32 pabrik, sehingga menjadi salah satu produsen air minum dalam kemasan (AMDK) dengan pabrik terbanyak di Indonesia.
Untuk tahun ini, CLEO juga menyatakan akan kembali menginvestasikan Rp300 miliar untuk penambahan pabrik baru, pengembangan pabrik eksisting, penambahan mesin untuk meningkatkan kapasitas produksi dan otomasi, hingga perluasan jaringan distribusi. Rencananya, Perseroan itu akan membangun 3 pabrik baru di Palu, Sulawesi Tengah; Pontianak, Kalimantan Barat; dan Pekanbaru, Riau.
Dengan rencana ekspansi tersebut, CLEO yakin target pertumbuhan double digit setiap tahun, dari top hingga bottom line akan tercapai termasuk tahun 2024.
BERITA TERKAIT: