Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengapresiasi kinerja ini. Pada Silaturahmi Media Akhir Tahun 2023 di Denpasar, Bali, Kamis (28/12), ia mengatakan bahwa Indonesia mampu menghadapi berbagai gejolak termasuk dampak global.
"Ini membuktikan bahwa kita terus dan mampu menjaga kondisi industri agar tetap tumbuh positif di tengah gejolak dan tantangan yang ada, termasuk dampak global.Jadi, apa yang telah kita hadapi sepanjang tahun 2023 ini, dibandingkan negara-negara tetangga maupun negara industri maju lainnya, kita dapat melaluinya dengan lebih baik," katanya, dalam laman resmi Kemenperin.
Indonesia tidak sedang mengalami kondisi deindustrialisasi, ia menegaskan. Ini dibuktikan dari kontribusi sektor industri yang masih tertinggi di antara sektor ekonomi lainnya.
"Kontribusi industri pengolahan nonmigas terhadap PDB pada triwulan III-2023 sebesar 16,83 persen," jelasnya
Indikasi lainnya ditunjukkan oleh ekspor industri pengolahan nonmigas yang terus meningkat, meski di tengah kondisi perekonomian dunia yang sedang tidak stabil.
Nilai ekspor industri pada Januari-November 2023 mencapai 171,23 miliar dolar AS atau berkontribusi sebesar 72,43 persen dari total ekspor nasional.
"Kinerja ekspor sektor industri tetap mendominasi, sekaligus menjadi tulang punggung pertumbuhan perekonomian nasional," tambahnya.
Adapun realisasi investasi di sektor industri pengolahan nonmigas sampai dengan triwulan III-2023 tercatat sebesar Rp413,05 triliun. Angka ini naik 20,41 persen jika dibandingkan dengan realisasi investasi pada periode yang sama di tahun 2022 sebesar Rp343,05 triliun.
"Realisasi investasi sampai dengan triwulan III-2023 lebih tinggi dibandingkan realisasi investasi dari tahun 2019-2021, dan harapannya dapat melebihi nilai investasi tahun 2022. Hal ini menunjukkan bahwa iklim investasi di Indonesia semakin membaik bagi para pelaku usaha," paparnya.
BERITA TERKAIT: