Laporan inflasi yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Jumat (1/12) itu menunjukkan kenaikan yang signifikan dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya mencapai 0,17 persen yoy.
"Kelompok pengeluaran penyebab inflasi bulanan terbesar November 2023 adalah makanan, minuman dan tembakau yaitu 1,23 persen dengan andil inflasi 0,32 persen," kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud.
Berdasarkan data wilayah secara umum, dari 90 kota IHK, terdapat 79 kota yang mengalami inflasi, sementara 11 kota lainnya mengalami deflasi.
Inflasi bulan ini diketahui jauh lebih besar dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya telah menyampaikan kekhawatirannya mengenai tingginya inflasi global serta masih tingginya risiko inflasi pangan ke depan.
Jokowi telah meminta semua pemangku jabatan dan kepentingan untuk bekerjasama dalam meredam lonjakan inflasi dan mengatasi dampaknya.
BERITA TERKAIT: