Direktur Ketersediaan Pangan Bapanas Budi Waryanto mengatakan, inovasi dan kolaborasi merupakan salah satu kunci sukses pembangunan ketahanan pangan nasional. Untuk itu, katanya, Bapanas sangat terbuka menerima berbagai saran dan masukan dari akademisi, pelaku usaha, hingga masyarakat.
"Kami sangat terbuka terhadap berbagai inovasi dan kolaborasi yang dapat mendukung upaya penguatan ketahanan pangan nasional, termasuk dalam hal teknologi penyimpanan pangan berbasis AI," kata Budi saat bertemu dengan perwakilan Almin Enterprise Co. Ltd (Alimnco), Artford International Group Limited, dan PT Raja Sulaiman Rezeki Lestari pada Kamis pekan lalu (9/11).
Climate smart automatic rice silo and mill yang dipresentasikan selama audiensi menggunakan teknologi berbasis artificial intelligence yang dapat menyimpan gabah sampai dengan tiga tahun dengan kualitas kesegaran (fresh rate) mencapai 99 persen.
Melalui pemanfaatan climate smart automatic rice silo and mill, diklaim potensi
post harvest loss atau kerugian prapanen dapat dikurangi hingga mencapai 15-29 persen.
BERITA TERKAIT: