KAEF membukukan pendapatan konsolidasi senilai Rp 7,72 triliun atau meningkat 8,15 persen year on year (yoy) dibandingkan pada periode sama tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 7,13 triliun.
Corporate Secretary KAEF Ganti Winarno Putro dalam sesi diskusi di Jakarta, Selasa, mengungkapkan pendapatan KAEF ditopang penjualan produk etikal yang meningkat 12,25 persen (yoy) menjadi senilai Rp 2,89 triliun pada kuartal III 2023.
Selain itu, produk generik juga ikut mendongkrak pendapatan perseroan, yang tercatat senilai Rp 1,82 triliun pada kuartal III 2023 atau tumbuh 27,17 persen (yoy) dibandingkan senilai Rp 1,43 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.
Pertumbuhan tersebut menunjukkan upaya perseroan untuk memenuhi dan menjaga ketersediaan produk generik bagi masyarakat di Apotek Kimia Farma maupun apotek, rumah sakit, dan toko obat pihak ketiga.
Data keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia mencatat bahwa penjualan produk over the counter (OTC) juga tumbuh 2,56 persen (yoy) menjadi Rp 1,66 triliun pada kuartal III 2023, dibandingkan tahun sebelumnya yaitu senilai Rp 1,62 triliun.
Ganti menekankan bahwa KAEF sejauh ini terus melakukan upaya dalam melakukan penguatan portofolio produk, antara lain penguatan produk-produk vitamin, mineral, dan suplemen (VMS), di mana kebutuhan produk VMS diperkirakan akan meningkat di tahun selanjutnya.
Perseroan juga mencatat laba usaha konsolidasi perseroan yaitu meningkat 76,37 persen (yoy) menjadi senilai Rp 240,58 miliar dari sebelumnya Rp 136,4 miliar.
Pencapaian itu diperkuat dengan suksesnya KAEF dalam menurunkan rugi bersih yang lebih baik di kuartal III 2023 ini, yaitu Rp 130,27 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 184,14 miliar atau menurun 29,25 persen walaupun di sisi lain terdapat peningkatan tingkat suku bunga.
BERITA TERKAIT: