Salah satunya melalui investasi pabrik kaca di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) yang kini menuai polemik, ternyata turut menggenjot UMKM.
Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait menyampaikan pertumbuhan realisasi investasi akan diimbangi dengan keterlibatan UMKM.
“Kemitraan strategis antara perusahaan besar dengan UMKM akan terus dikembangkan, sehingga investasi yang masuk ke daerah akan memberikan dampak positif bagi perkembangan pembangunan dan ekonomi rakyat,” ujar Ariastuty dalam keterangan tertulis, Minggu (24/9).
Sambung dia, UMKM akan hidup dengan adanya investasi tersebut. Dia pun menjamin semua proses akan melibatkan UMKM.
“Contoh simple adalah usaha bahan pokok dan makanan, yang akan menyediakan adalah tentu masyarakat di sana yang bisa ambil peran,” jelasnya.
Dengan begitu, sinergi dan kolaborasi antara pekerja dengan sektor UMKM akan terjalin, yang akhirnya mendongkrak pertumbuhan ekonomi setempat.
“Pekerja tak perlu jauh ke Batam. UMKM bisa masuk dalam rantai pasok global agar meningkatkan peluang UMKM kita bisa naik kelas,” terang dia.
Senada dengan itu, pengamat ekonomi dari Indonesia Strategic and Economics Action Institution, Ronny P Sasmita mengatakan, investasi adalah salah satu kontributor pertumbuhan ekonomi yang sangat diharapkan pemerintah saat ini.
“Harapan utama untuk pertumbuhan ekonomi saat ini hanya dua, yakni belanja pemerintah dan investasi,” ungkap Ronny.
“Peluang ekonomi bagi masyarakat terbuka karena akan ada tenaga kerja baru di sana yang berpenghasilan, mereka akan berbelanja, berkeluarga, permintaan baru akan terbentuk dan jadi peluang usaha baru bagi Masyarakat,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: