Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU), dan PT Rekayasa Atmosphere Indonesia (RAI).
Plt. Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG, Budi Harsoyo menjelaskan analisis terbaru, potensi hujan lebat dengan intensitas sedang hingga tinggi di beberapa wilayah menjadi perhatian utama.
“Analisis kondisi dinamika atmosfer, pada siang hingga dini hari terdapat potensi hujan ringan-sedang dan lebat di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten,” jelas Budi, Jumat, 14 Maret 2025.
Langkah-langkah mitigasi yang dilakukan termasuk penyemaian awan menggunakan zat higroskopis untuk mempercepat presipitasi di lokasi yang lebih aman.
OMC hanya dilaksanakan pada kondisi atmosfer yang diperkirakan akan mengakibatkan bencana, sehingga tidak semua awan hujan akan dilakukan penyemaian.
“Sementara itu, potensi hujan dengan intensitas ringan yang dianggap tidak membahayakan, akan dibiarkan berlangsung secara alami,” tandasnya.
Berdasarkan data terkini, potensi hujan semakin meningkat dalam beberapa waktu ke depan. Masyarakat pun diimbau untuk tetap siaga dan waspada menghadapi potensi perubahan cuaca yang dinamis.
BERITA TERKAIT: