Perjanjian MoU ini ditandatangani oleh pimpinan Direktorat Pengembangan Ekspor Manufaktur (Ditjen PEN) Kemendag bersama dengan Direktorat Industri Aneka dan Industri Kecil dan Menengah Kimia Sandang dan Kerajinan, Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian; Direktorat Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki, Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian; Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian; Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementerian Pertanian; Asisten Kedeputian Bidang Pengembangan Kawasan dan Rantai Pasok Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kementerian Koperasi dan UKM; Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo); serta Asosiasi Penyamak Kulit Indonesia (APKI).
Penandatanganan dilakukan dalam rangkaian seminar nasional "Pengembangan Ekspor dan Peningkatan Daya Saing Produk Alas Kaki, Kulit, dan Produk Kulit Indonesia di Pasar Global" yang digelar di Yogyakarta pada Kamis (31/8).
"Orkestrasi dukungan yang serentak dan dinamis bagi produk-produk potensial dari Indonesia, khususnya produk alas kaki serta kulit dan produk kulit perlu diupayakan secara bersama-sama," ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi.
Didi mengatakan, perjanjian ini dimaksudkan sebagai landasan bagi para pihak untuk mendukung pelaku usaha alas kaki, kulit, dan produk kulit melalui pelatihan, pendampingan, pengembangan usaha, serta promosi ekspor.
Kesepakatan bersama ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing pelaku usaha agar dapat mengekspor secara berkesinambungan.
“Kesepakatan bersama ini juga memungkinkan semakin banyak program peningkatan ekspor yang terintegrasi dan berkesinambungan, yang bisa dikerjakan secara bersama-sama sehingga hasilnya pun akan semakin maksimal,” jelas Didi.
Pada tahun 2022, Indonesia merupakan eksportir produk alas kaki terbesar ke-6 dunia dengan kontribusi sebesar 4,1 persen terhadap pasar alas kaki global. Pada tahun tersebut, ekspor alas kaki Indonesia ke dunia mencapai 7,74 miliar dolar AS dan menunjukkan tren pertumbuhan positif sebesar 12,4 persen selama lima tahun terakhir (2018-2022).
Negara tujuan ekspor utama Indonesia untuk produk alas kaki Indonesia yakni Amerika Serikat, Belgia, Tiongkok, Jerman, Jepang, Inggris, Korea Selatan, Belanda, Meksiko, dan Australia.
Sementara untuk kulit dan produk kulit, Indonesia menempati peringkat ke-14 sebagai negara pengekspor komoditas ini dengan kontribusi sebesar 1,2 persen dari pasar global pada 2022.
Pada tahun tersebut, ekspor kulit dan produk kulit Indonesia ke dunia mencapai 1,20 miliar dolar AS serta menunjukkan pertumbuhan yang positif sebesar 20,2 persen selama lima tahun terakhir (2018-2022).
Negara tujuan ekspor kulit dan produk kulit Indonesia antara lain Amerika Serikat Belgia, Belanda, Jepang, Korea Selatan, Kanada, Tiongkok, Jerman, Inggris, dan Italia.
BERITA TERKAIT: