Ada beberapa figur pebisnis yang selama ini dikaitkan dengan dunia politik, seperti Sandiaga Uno, Erick Thohir, Happy Hapsoro, Arsjad Rasjid, Luhut Panjaitan, hingga Hary Tanoesoedibjo.
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Agus Herta Sumarto berpendapat, dinamika pergerakan harga saham berafiliasi politik di tahun 2022 lebih condong karena figur kedeketan dengan lingkaran penguasa.
"Pada tahun 2022 saya kira tidak begitu banyak aksi korporasi di sektor riil yang dapat meningkatkan nilai fundamental perusahaan mereka. Sebagian besar pergerakan harga saham yang berafiliasi politik lebih diakibatkan sentimen pelaku pasar terhadap kedekatan mereka ke lingkaran penguasa," kata Agus dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/1).
Di tahun 2023 yang sudah mendekati Pemilu, Agus menilai para investor akan lebih berhati-hati dan condong memilih saham tak terafiliasi politik yang lebih aman.
"Pada tahun 2023, risiko jenis-jenis emiten berafiliasi politik akan lebih besar. Investor mungkin akan jauh lebih berhati-hati dan akan lebih memilih saham-saham netral yang tidak berafiliasi politik dan pergerakan harga sahamnya murni dipengaruhi kinerja perusahaan," sambung Agus.
Namun demikian, tidak dipungkisi bahwa saham yang terafiliasi dengan lingkaran politik masih akan menjadi bidikan para trader jangka pendek. Trader jangka pendek menganggap volatilitas harga saham tersebut akan tinggi dan memberikan keuntungan besar.
Dipantau dari kelompok bisnis yang selama ini dikaitkan dengan politik, saham RAJA milik suami Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Happy Hapsoro memimpin kinerja dengan kenaikan +480.5%. Diikuti oleh SINI (+229.8%) dan PSKT (+32%).
Sementara kelompok bisnis Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga kinerja terbaik emitennya selama 2022 dipimpin oleh ADRO (+85.9%) lalu diikuti oleh AGII (+28%) dan MPMX (+12%).
Kemudian kelompok bisnis Menteri BUMN, Erick Thohir yang disebut berpotensi untuk menjadi Cawapres di 2024, kinerja emitennya turun selama 2022: MARI (-72.9%) lalu ABBA (-46.2%).
"Kalau melihat hari terakhir perdagangan di tahun 2022, 30 Desember 2022, kinerja emiten-emitan figur-figur tersebut tetap dipimpin oleh figur 'Merah', SINI (+24.86%), RAJA (+11.17%) dan CHEM (+4.61%)," tandasnya.
BERITA TERKAIT: