Melesatnya saham SINI oleh pelaku pasar dianggap mahfum lantaran telah diambilalih atau diakusisi oleh Konsorsium yang melibatkan Basis Investments (PT Basis Utama Prima), perusahaan investasi yang dimiliki oleh Happy Hapsoso dan Arsjad Rasjid.
Adapun konsorsium itu terdiri dari PT Autumn Prima Indonesia, PT Basis Energi Prima dan Batubara Development Pte. Ltd.
Jika dilihat secara fundamental, naiknya saham SINI pada penutupan trading tahun 2022 ialah tak lepas dari tujuan konsorsium
melakukan pengambilalihan yakni diversifikasi bisnis ke dalam bisnis baru dan tetap mengoptimalkan efisiensi dan peningkatan keuntungan atas usaha perseroan saat ini.
Apa bisnis baru yang akan dilakukan oleh Perseroan, belum ada informasi lebih lanjut.
Lalu jika dilihat dari sisi teknikal, SINI memang tengah menuju “golden cross†yang bisa memberikan momentum kenaikan harga saham lebih lanjut, bahkan jika trend ini terus terjadi bukan tidak mungkin SINI akan mengulangi harga yang sama di awal Desember 2022, yaitu Rp 1385/lembar saham.
Lantas bagaimana dengan aspek figur? Hal ini perlu dijawab dengan langkah lanjutan dari proses pengambilalihan SINI oleh Konsorsium, karena berdasarkan Peraturan OJK No 9/2018 para Pengendali baru PT Singaraja Putra Tbk (SINI) harus menggelar tender offier wajib atau
Mandatory Tender Offer (MTO).
Rencana inilah yang ditunggu-tunggu oleh pasar, untuk memastikan bahwa sosok figur yang terlibat dalam proses pengambilalihan SINI ini benar-benar melakukan langkah lanjutannya. Informasi yang mulai terdengar di pasar, proses ini sudah diajukan ke OJK dan tinggal menunggu izin efektifnya keluar dalam waktu dekat.
BERITA TERKAIT: