"Harapan saya tetap berjalan, supaya tidak ada stagnan," kata Budi Karya di Jakarta, Rabu (19/6).
Lanjut Budi, keberadaan Pelabuhan Marunda mampu untuk melayani bongkar-muat produk curah seperti batubara, komoditas cair, dan lain-lainnya. Dengan begitu, dapat mengurangi beban yang ada di Tanjung Priok yang sudah terlalu padat.
"Ini dapat mengurangi tekanan terhadap Tanjung Priok. Pelabuhan tetap berjalan, kami nunggu keputusan dari pengadilan saja. Harapan saya ada rekonsiliasi di antara mereka, ada take and give," tambahnya.
Seperti diketahui, Pelabuhan Marunda hingga kini masih menjadi polemik antara PT Karya Citra Nusantara (KCN) dengan PT Kawasan Berikat Nasional (KBN) dan PT Karya Tekhnik Utama (KTU).
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: