Hal itu dikatakannya dalam pembukaan Sidang Tahunan MPR di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (16/8).
"Pertama adalah masalah kesenjangan ekonomi. Kami mensyukuri penurunan gini rasio yang dicapai oleh pemerintah dari sekitar 0,41 menjadi 0,39 saat ini," ujarnya.
Menurut Zulkifli, hal itu terjadi akibat turunnya pendapatan masyarakat kelas atas ketimbang naiknya pendapatan masyarakat kelas bawah. Yang perlu diperhatikan adalah jumlah masyarakat miskin dan hampir miskin masih sangat besar. Golongan ini sangat rentan terhadap perubahan harga.
"Oleh karenanya pemerintah perlu menjaga harga-harga barang kebutuhan rumah tangga agar daya beli mereka tidak tergerus. Ini pesan emak-emak," bebernya.
Kedua adalah masalah stabilitas dan defisit transaksi berjalan. Kesempatan berusaha dari kebijakan perluasan pembangunan infrastruktur harus didistribusikan secara luas ke daerah melalui usaha swasta besar, menengah, dan kecil.
Ketiga, masalah pengelolaan utang. Di mana, negara harus menjaga stabilitas ekonomi dan mencegah krisis sejak dini.
"Ini menjadi penting dalam kerangka menjaga ketahanan ekonomi. Kita perlu melakukan pengetatan prediksi-prediksi perekonomian secara cermat, terukur, dan akuntabel," imbuh Zulkifli.
[wah]
BERITA TERKAIT: