Direktur Utama AP II MuhamÂmad Awaluddin mengatakan, dengan hadirnya integrasi ini, diharapkan akan tercipta efekÂtivitas dan efisiensi dalam pengoperasian Bandara Soetta.
"Saat ini dunia sudah masuk kepada era bandara terkoneksi atau
smart airport connected. Untuk itu, kita jangan hanya fokus pada hard infrastructure tapi kepada soft infrastructure bandara juga," kata Awaluddin di Bandara Soetta, Tangerang, kemarin.
Dijelaskan bekas Direktur PT Telkom tersebut, AOCC ini merupakan pusat kendali operasi bandara yang di dalamnya terkoÂlaborasi semua unsur sumber daya stakeholder yang ada di bandara.
AOCC menjadi wadah untuk memonitor keseluruhan operasi bandara, platform yang diguÂnakan yang namanya airport management system. "Nantinya seluruh aktivitas pergerakan penumpang maupun seluruh komponen ekosistem bandara menjadi satu kesatuan yang terintegrasi," ucapnya.
Awaluddin menerangkan, pembangunan AOCC ini dibagi ke dalam dua tahap, yaitu meÂrenovasi gedung 631 sebagai kantor pusat operasional AOCC dan sistem informasi teknoloÂgi. Nilai investasi AOCC yang mencapai Rp 100 miliar akan digunakan untuk pembangunan gedung dan konektifitas jaringan informasi teknologi.
Dalam waktu dekat, AP II juga berencana merevitalisasi TermiÂnal 1 dan Terminal 2 Bandara Soeta. Untuk merevitalisasi kedua terminal tersebut, perseroan ini telah menyiapkan sekitar Rp 1,6 triliun untuk setiap terminal. Jadi, total jenderal, Angkasa Pura II harus merobek kocek sekitar Rp 3,2 triliun. ***
BERITA TERKAIT: