Ekonomi Nasional Membaik, Dana Kelolaan Jaminan Sosial Capai Rp 297 Triliun

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 18 Januari 2017, 16:25 WIB
Ekonomi Nasional Membaik, Dana Kelolaan Jaminan Sosial Capai Rp 297 Triliun
Foto: RMOL
rmol news logo Situasi perekonomian nasional diprediksi akan tumbuh tinggi tahun 2017. Karena itu, perluasan kepesertaan pun ditargetkan mencapai 25 juta pekerja aktif, meliputi pekerja bukan penerima upah mulai dari pedagang pasar, guru honorer dan supir angkutan.

Sementara itu, akumulasi dana kelolaan jaminan sosial ditargetkan mencapai Rp297 triliun atau meningkat 14% dari tahun 2016.

"Menutup tahun 2016 kemarin, dari 48 juta peserta yang teregistrasi, BPJS Ketenagakerjaan berhasil mengumpulkan kepesertaan aktif hingga mencapai 22.6 juta orang atau 103 persen dari target 2016. Bahkan kepesertaan program jaminan pensiun  mencapai 9 juta orang sejak diluncurkan Juli 2015," kata Dirut BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto usai memberikan pembekalan pada wisudawan pasca sarjana di Kampus UGM, Yogjakarta (18/12).

Adapun, total iuran yang dikumpulkan telah melebihi target ditetapkan yaitu mencapai Rp48,53 triliun atau 114 persen dari target 2016.

Agus  menambahkan,  pencapaian (unaudit) melebihi target ini berkat kerja keras seluruh insan BPJS Ketenagakerjaan dengan dukungan berbagai pihak termasuk Kementrian dan Lembaga terkait.

"Pegawai kami di seluruh Indonesia telah berusaha keras selama tahun 2016 ini meningkatkan perlindungan kepada seluruh pekerja baik Penerima Upah (PU) dan Bukan Penerima Upah (BPU). Kami juga telah bekerjasama dengan berbagai stakeholder baik Pemerintahan dan Swasta, Serikat Pekerja, Asosiasi Pengusaha, bahkan masyarakat umum untuk meningkatkan kepesertaan," terangnya.

Agus menambahkan, kepesertaan sektor BPU meningkat signifikan sebanyak 378 persen dibandingkan tahun sebelumnya atau mencapai 1,37 juta peserta. Pencapaian kepesertaan BPU ini juga melebihi target yang ditetapkan untuk tahun 2016 atau mencapai 226 persen.

Dijelaskan, dari sisi pembayaran manfaat pada tahun 2016, BPJS Ketenagakerjaan dapat memberikan pelayanan yang optimal dengan besaran klaim masih dibawah yang ditargetkan.

"Klaim yang dibayarkan pada  Desember 2016 mencapai Rp20,06 triliun atau 77 persen dari estimasi. Klaim terbesar berasal dari Jaminan Hari Tua (JHT) yang mencapai Rp18,6 triliun dari 2,2 juta kasus sebagai dampak regulasi yang membuka peluang pencairan karena PHK atau resign. Namun secara keseluruhan claim ratio kami masih sangat terkendali," imbuhnya.

Sementara dari sisi dana kelolaan, Agus menjelaskan dana yang terkumpul telah mencapai Rp260,54 Triliun dengan tingkat return investasi mencapai 9,43 persen. Hal ini juga telah melebihi target dana investasi yang ditetapkan untuk tahun 2016, yaitu sebesar 106 persen dari target.

"Trend pencapaian yang diraih pada tahun 2016 ini meningkat dibanding tahun sebelumnya, seperti peningkatan kepesertaan  aktif yang mencapai 17 persen dan penerimaan iuran 35 persen lebih besar dibanding tahun 2015 dengan dana investasi yang juga meningkat sebesar 26 persen dari tahun sebelumnya,” ungkapnya.

Agus juga menambahkan beberapa inisiatif strategis yang dijalankan pada tahun 2016 telah menunjukkan perkembangan positif.

"Inisiatif-inisiatif yang kami kembangkan juga telah berjalan sesuai rencana, diantaranya kerjasama Service Point Office (SPO) dengan perbankan untuk pelayanan, perluasan kepesertaan dengan sistem keagenan yang diadopsi dari Sharousi Jepang, yaitu Agen PERISAI (Penggerak Jaminan Sosial Indonesia), perlindungan pekerja rentan melalui sistem crowdfunding melalui Gerakan Nasional Peduli Perlindungan Pekerja Rentan (GN Lingkaran), pemberian manfaat keseharian melalui mekanisme co-marketing dengan mitra dan peningkatan kepatuhan melalui sistem pengaduan oleh peserta di BPJSTK Mobile."

Saat ini, kinerja yang dicapai melalui inisiatif strategis tersebut cukup baik dengan jumlah SPO sebanyak 2.309 di seluruh Indonesia, perolehan kepesertaan sebanyak 252.702 peserta melalui program GN Lingkaran dan 2.723 melalui pilot project program PERISAI di Jogjakarta dan Jember selama 2 bulan. Sementara untuk jumlah aduan melalui BPJSTK Mobile mencapai sebanyak 33.467 pelapor dan kerjasama co-marketing dengan 411 merchant yang menawarkan potongan harga untuk restoran, hotel, dan lain sebagainya.

Namun Agus juga menambahkan, untuk tahun 2017 masih banyak tantangan yang harus dihadapi BPJS Ketenagakerjaan dalam tugasnya melindungi seluruh pekerja di Indonesia.

"Kami akan bekerja lebih keras di tahun depan untuk memastikan tercapainya universal coverage secara bertahap. Semua Inisiatif strategis yang telah dijalankan akan  dioptimalkan  mendorong peningkatan kepesertaan, termasuk pengembangan manfaat tambahan seperti perumahan. Kami juga akan meningkatkan kerjasama dengan lembaga terkait, termasuk untuk mengevaluasi besaran iuran jaminan pensiun," katanya.

Tahun 2017 akan menjadi spesial bagi BPJS Ketenagakerjaan karena pada tahun ini, genap 40 tahun BPJS Ketenagakerjaan melindungi pekerja Indonesia sejak berdirinya Perum Astek pada tahun 1977. Tahun 2017 ini, target yang ditetapkan juga ditingkatkan dari tahun sebelumnya didukung  strategi yang tepat dengan tema "Memperkuat Kapasitas Organisasi dan Kemitraan Strategis untuk Optimalisasi Cakupan Kepesertaan".

Dari sisi kepesertaan, total tenaga kerja aktif tahun 2017 ditargetkan mencapai 25,2 juta orang  atau meningkat 11 persen dari 2016. Sementara iuran ditargetkan mencapai Rp55,37 triliun atau meningkat 14 persen dari 2016. Dari sisi dana kelolaan ditargetkan mencapai Rp297 triliun atau meningkat 14 persen dari tahun 2016.

Untuk tahun 2017, inisiatif strategis yang ada akan semakin ditingkatkan, mulai dari memperbanyak kerjasama co-marketing dengan perusahaan mitra BPJS Ketenagakerjaan, Optimalisasi BPJSTK Mobile, peningkatan kepesertaan dari pekerja rentan melalui program GN Lingkaran, dan optimalisasi PERISAI.

"Kami optimis, dengan kerja keras dan cerdas serta kolaborasi lebih baik dengan berbagai pihak, dan didukung kondisi perekonomian tahun 2017 yang semakin baik, kami akan mampu mencapai target kepesertaan aktif lebih dari 25 juta orang," pungkasnya. [sam]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA