Pemerintah Sebaiknya Besarkan PGN Daripada Holding

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 24 Agustus 2016, 09:56 WIB
Pemerintah Sebaiknya Besarkan PGN Daripada <i>Holding</i>
Foto :Net
rmol news logo Pemerintah sebaiknya membesarkan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk ketimbang dilebur dengan anak usaha perusahaan PT Pertamina, PT Pertagas melalui skema perusahaan induk (holding).

"Penggabungan PGN ke Pertamina tidak mudah," kata Guru Besar Universitas Indonesia, Iwa Garniwa di Jakarta.

Menurut dia, saham PGN sebagian sudah menjadi kepunyaan publik, sehingga Pertamina harus membeli dulu saham tersebut.
   
"Saya kira bukan hal yang mudah untuk membelinya karena status saham publik. Andaipun bisa dibeli, harga jual sahamnya pasti tinggi dan akan menjadi masalah keuangan bagi Pertamina sendiri," ujarnya.

Di sisi lain, lanjutnya, opsi PGN menggabungkan dengan PT Pertagas atau berdiri sendiri pascapenggabungan juga bukan perkara mudah, mengingat selama ini kedua perusahaan tersebut cenderung bersaing, sehingga bakal menimbulkan masalah organisasi.

Oleh karena itu, lebih baik pemerintah membesarkan PGN sebagai BUMN tersendiri yang mengelola hilir gas.

"Sedang, Pertamina fokus pada pengelolaan minyak baik hulu dan hilir serta gas di hulunya," ujarnya.

Hal senada sebelumnya dikemukakan ekonom UI Faisal Basri. Ia meminta pemerintah kembali ke skenario awal pembentukan "holding" BUMN energi yakni PGN mengakuisisi Pertagas.
 
Faisal mengatakan, sebaiknya pemerintah mendorong Pertamina lebih fokus di hulu dengan menggalakkan ekplorasi, eksploitasi, dan pemilikan ladang minyak dengan cadangan besar di luar negeri yang bisa memasok kebutuhan kilang di dalam negeri.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA