Seperti diketahui Kadin hasil Musyawarah Nasional ke-8 di Jakarta akhir Oktober lalu itu beranggotakan para pangusaha kecil dan menengah hingga pengusaha besar.
"Kadin akan mendorong, membesarkan seluruh pengusaha, sehingga tidak lagi terkotak-kotak atau terfokus pada kelompok tertentu saja," ujar Ketua Umum Kadin, Eddy Ganefo.
Eddy menambahkan, dalam anggaran dasarnya Kadin juga berkomitmen menggalakkan industri dan perdagangan berbasis sumber daya yang melimpah di dalam negeri. Dengan begitu, Indonesia tidak lagi hanya menjadi pasar negara asing.
"Dalam menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), ini juga salah satu strategi kita bertahan. Pasar kita ini sangat besar. Kalau kita bisa mengurangi impor, tentu neraca perdagangan kita akan positif,†imbuh Eddy yang juga Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi).
Dengan target seperti itu, Eddy optimistis, para pengusaha terutama di daerah yang selama ini tidak pernah diperhatikan tidak pernah diberdayakan, akan mampu bersaing dan berjaya.
Untuk menjaga komitmen tersebut, Eddy menegaskan, Kadin Daerah akan mendapatkan perhatian lebih dari pengurus pusat. Pasalnya, ia menilai selama ini Kadin Daerah dianggap hanya sebagai pelengkap organisasi.
"Kadin Pusat kalau ketemu pengurus di daerah, cukup bertemu di bandara tanpa mau melihat ke lapangan,†tandas Eddy.
Eddy menegaskan, kepengurusan Kadin yang dipimpinnya sangat sah karena didukung oleh seluruh Kadin Daerah di Indonesia. Tidak seperti Kadin hasil Munas 2010 yang dinilai tidak menjalankan amanah Munas.
"Kalau ada Kadin yang lain dan akan menyelenggarakan munas, itu Kadin nomor dua," tegasnya.
Ia meyakinkan Kadin saat ini solid karena sokongan berbagai pengusaha di daerah juga sangat kuat.
[wid]
BERITA TERKAIT: