Inilah Empat Paket Kebijakan Ekonomi Pemerintah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Jumat, 23 Agustus 2013, 14:48 WIB
rmol news logo Ada empat paket kebijakan ekonomi yang diumumkan pemerintah hari ini dalam menyikapi badai krisis ekonomi saat ini. Paket pertama adalah menjaga neraca transaksi berjalan dan menstabilkan nilai tukar rupiah.

Langkah yang ditempuh untuk paket pertama itu adalah, pertama, mendorong ekspor dengan memberi pengurangan pajak di sektor padat karya yang memiliki ekspor minimal 30 persen dari nilai produksi. Kedua, menurunkan impor migas dengan meningkatkan biodisel untuk mengurangi konsumsi solar dari impor. Ketiga, menetapkan pengenaan pajak impor barang mewah, seperti mobil, branded product, yang sekarang berkisar 75 persen menjadi 125-150 persen. Keempat, menjalankan langkah-langkah memperbaikin impor mineral melalui relaksasi prosedur yang terkait kuota.

Kedua, paket untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat. Pemerintah akan memberikan insentif dengan tetap memastikan defisit fiskal berada pada kisaran 2,38 persen.

"Pemerintah memastikan pembiayaan APBN-P 2013 dalam kondisi aman," ujar Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, dalam keterangan persnya usai mengikuti rapat terbatas kabinet di Kantor Presiden, Jumat siang (23/8).

Paket ketiga terkait langkah untuk menjaga daya beli masyarakat dan menjaga tingkat inflasi. Pemerintah akan mengubah tata niaga, seperti daging sapi dan hortikultura, dari pembatasan kuota ke makanisme harga.

Paket keempat adalah mempercepat investasi. Untuk itu, pemerintah akan mengambil langkah-langkah seperti menyederhanakan izin dengan mengefektifkan pelayanan satu pintu dan menyederhanakan jenis-jenis perizinan investasi.

"Saat ini sudah dirumuskan penyederhaan izin migas dari 69 jenis perizinan menjadi hanya delapan jenis perizinan," tambah Hatta.

Dalam paket keempat ini sudah dilaksanakan revisi Peraturan Presiden (Perpres) mengenai daftar negatif investasi yang lebih ramah kepada investor. Langkah selanjutnya adalah mempercepat investasi berbasis agro, seperti CPO, kakao, logam, bauksit, nigel, tembaga dengan memberikan insentif berupa tax holiday dan tax allowance dan percepatan renogoisasi kontrak karya. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA