Tantangan Global dan Domestik Membayangi Ekonomi RI 2026

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Kamis, 18 Desember 2025, 10:19 WIB
Tantangan Global dan Domestik Membayangi Ekonomi RI 2026
Ilustrasi
rmol news logo Perekonomian Indonesia ke depan masih akan menghadapi tantangan besar, baik dari sisi global maupun domestik. 

Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Muhammad Faisal dalam Webinar Refleksi Akhir Tahun 2025 dan Outlook Ekonomi 2026 yang diselenggarakan oleh Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Ekuin) DPP PKS, Rabu, 17 Desember 2025.

Ia mengungkapkan berbagai lembaga internasional, termasuk IMF, memproyeksikan kondisi ekonomi global 2026 tidak lebih baik dibandingkan 2025. Perlambatan ekonomi mitra dagang utama Indonesia, meningkatnya ketidakpastian perdagangan internasional, serta dinamika geopolitik global perlu diantisipasi secara serius. 

Dari sisi domestik, Faisal menyoroti melemahnya daya beli kelas menengah, risiko inflasi pangan, serta penurunan investasi asing di luar sektor hilirisasi. Ia juga mengingatkan dampak signifikan bencana di Sumatera terhadap perekonomian nasional.

"Faktor bencana di Sumatera menurut saya cukup signifikan mempengaruhi capaian pertumbuhan ekonomi. Kalau kita lihat pengalaman tsunami Aceh 2004 itu kontraksi ekonominya sampai 2009, apalagi kalau bencananya di tiga provinsi, perlu lebih serius diatasi," ujarnya.

CORE Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2026 berada di kisaran 4,9–5,1 persen. Untuk mencapai pertumbuhan di atas 5 persen, Faisal menekankan perlunya penguatan sektor manufaktur dan jasa, peningkatan efektivitas stimulus, serta perbaikan tata kelola fiskal. 

Meski begitu, Dia menekankan harapan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap ada meskipun dihadapkan pada tantangan yang tidak ringan, baik dari ekternal maupun internal Indonesia. rmol news logo article
EDITOR: AHMAD ALFIAN

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA