Dalam sebuah postingan blog yang dipublikasikan Rabu 29 Januari 2025, Wiz mengatakan pihaknya telah menemukan banyak sekali data sensitif dari DeepSeek yang secara tidak sengaja terekspos ke internet terbuka.
Wiz mengatakan bahwa pemindaian infrastruktur DeepSeek menunjukkan bahwa perusahaan tersebut secara tidak sengaja membiarkan lebih dari satu juta baris data tersedia tanpa pengamanan.
Data tersebut termasuk kunci perangkat lunak digital dan log obrolan yang tampaknya menangkap perintah yang dikirim dari pengguna ke asisten AI gratis milik perusahaan tersebut.
Kepala teknologi Wiz mengatakan DeepSeek segera mengamankan data setelah perusahaannya memberi tahu mereka.
"Mereka berhasil menghapusnya dalam waktu kurang dari satu jam," kata Ami Luttwak, salah satu pendiri Wiz, seperti dikutip dari
Reuters, Kamis 30 Januari 2025.
"Namun, sangat mudah untuk menemukannya sehingga kami yakin kami bukan satu-satunya yang menemukannya," lanjutnya.
Keberhasilan DeepSeek yang diraih dalam waktu singkat setelah peluncuran asisten AI-nya telah menggembirakan Tiongkok dan menimbulkan kecemasan di Amerika.
Kemampuan perusahaan Tiongkok tersebut untuk menyamai kemampuan OpenAI dengan biaya yang jauh lebih rendah telah menimbulkan pertanyaan mengenai keberlanjutan model bisnis dan margin keuntungan raksasa AI AS seperti Nvidia dan Microsoft.
BERITA TERKAIT: