Seperti dikutip dari Kyodo pada Kamis 13 Februari 2025, larangan tersebut bertujuan untuk menjaga keamanan data perusahaan besar tersebut.
"Kami memiliki kekhawatiran dari sudut pandang keamanan informasi," kata Toyota dalam pernyataannya.
Selain Toyota, sejumlah perusahaan Jepang lainnya juga mengambil kebijakan serupa. Salah satunya perusahaan Mitsubishi Heavy, yang juga tidak mengizinkan pekerjanya menggunakan DeepSeek untuk keperluan pekerjaan.
Selain itu, SoftBank juga melarang pekerjanya mengunduh dan menggunakan DeepSeek pada telepon pintar yang diberikan kantor. Bank itu juga membatasi akses ke DeepSeek dari dalam kantor.
"Penggunaannya berisiko tinggi," kata salah satu pejabat perusahaan Jepang yang menolak disebut namanya.
Perusahaan China ini mengklaim bahwa chatbot AI yang mereka kembangkan mampu menyaingi teknologi AI terdepan di AS, namun dengan biaya produksi yang jauh lebih rendah dibandingkan investasi perusahaan-perusahaan teknologi besar di negara tersebut.
Meski demikian, berbagai negara banyak yang menolak kehadirannya dan meminta DeepSeek untuk menjelaskan bagaimana perusahaan itu menjaga keamanan data penggunanya.
BERITA TERKAIT: