Ia meminta maaf atas pernyataan di hari pertamanya menjabat, khususnya terkait tuntutan masyarakat 17+8.
"Ini kan saya masih pejabat baru di sini, menterinya juga menteri kagetan. Jadi, kalau ngomong, kalau kata Bu Sri Mulyani gayanya koboi," ujar Purbaya dalam konferensi pers usai serah terima jabatan (sertijab) di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa 9 September 2025.
Mantan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu mengaku cukup terkejut dengan sorotan publik yang begitu besar terhadap setiap ucapannya.
"Waktu di LPS sih enggak ada yang monitor, jadi saya tenang. Ternyata di (Kementerian) Keuangan beda Bu. Salah ngomong langsung dipelintir sana-sini. Jadi, saya kemarin kalau ada kesalahan, saya mohon maaf, ke depan akan lebih baik lagi," tuturnya.
Seperti diketahui Purbaya baru dilantik sebagai Menteri Keuangan oleh Presiden Prabowo di Istana Negara, Senin 8 September 2025 sore, melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 86 Tahun 2025.
Usai pelantikan, ia langsung menuju Gedung Kemenkeu pukul 17.17 WIB dan disambut jajaran eselon I serta tiga wakil menteri keuangan.
Dalam konferensi pers, Purbaya melontarkan pernyataan mengenai tuntutan 17+8 yang belakangan ramai di media sosial maupun aksi jalanan.
"Saya belum mempelajari itu (tuntutan 17+8), tapi basically begini, itu kan suara sebagian kecil rakyat kita. Kenapa? Mungkin sebagian ngerasa keganggu, hidupnya masih kurang ya. Once saya ciptakan pertumbuhan ekonomi 6 persen, 7 persen, itu akan hilang dengan otomatis. Mereka akan sibuk cari kerja dan makan enak dibandingkan mendemo," tegasnya.
BERITA TERKAIT: