Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jelang WWF ke-10 di Bali

Polda Jatim Siaga di Jalur Bandara, Pelabuhan dan Terminal

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/achmad-rizal-1'>ACHMAD RIZAL</a>
LAPORAN: ACHMAD RIZAL
  • Kamis, 16 Mei 2024, 08:39 WIB
Polda Jatim Siaga di Jalur Bandara, Pelabuhan dan Terminal
Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Imam Sugianto, dan jajaran/RMOLJatim
rmol news logo Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) siap mengawal jalannya World Water Forum (WWF) ke-10, di Bali, 18-25 Mei 2024.

Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Imam Sugianto, di Lapangan Pelindo Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, menegaskan, pihaknya menempatkan personel di bandara, pelabuhan dan terminal.

"Ada dua lokasi prioritas, Banyuwangi dan Sidoarjo, fokus pengamanan Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Bandara Internasional Banyuwangi, serta Bandara Internasional Juanda," kata Imam, seperti dikutip dari Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (16/5).

Selain itu, Terminal Bungurasih dan 10 pelabuhan rakyat, di antaranya Pesanggaran, Siliragung, Bangunrejo, Purworejo, Tegaldlimo, Wongsorejo, Tanjung Wangi, Kabat, Lindungsari dan Muncar, juga tak lepas dari pengawalan.

"Selain itu juga ada dua obyek vital PLN, yakni Pos Gardu Induk PLN di Giri dan Gardu bawah laut di Kalipuro," tambahnya.

Seperti diberitakan, Indonesia kembali menyelenggarakan event berskala internasional, yakni WWF ke-10, di Bali.

Tema yang diangkat sangat relevan dengan target pembangunan berkelanjutan. Indonesia terus berkomitmen mengupayakan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, Sustainable Development Goals (SDGs) Globalisasi, khususnya terkait air bersih dan sanitasi.

WWF di Bali ini menunjukkan Indonesia memiliki aksi-aksi konkret dalam mengelola sumber daya air yang besar, seperti bagaimana kementerian PUPR membangun 36 bendungan, dari target 61 bendungan, dan kementerian LHK melakukan konservasi air melalui rehabilitasi hutan seluas 179 ribu hektare di seluruh Indonesia, serta penyediaan air untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

Forum itu bakal dihadiri 17 ribu peserta dari 172 negara, 43 pimpinan negara besar juga dipastikan hadir, seperti Australia, Arab Saudi, Jepang, Prancis dan lainnya.

Secara internal, menurut Kapolda, kegiatan itu akan menarik 50 ribu peserta dari dalam maupun luar negeri yang berpotensi memberikan kontribusi ekonomi hingga Rp800 miliar, serta melibatkan banyak UMKM yang dapat menyerap tenaga kerja di berbagai sektor.

Imam juga menyampaikan, isu yang menjadi perhatian dalam forum itu, di antaranya soal lingkungan hidup yang dihembuskan badan pangan dunia, yang memproyeksikan pada 2050, krisis air akibat perubahan iklim, akan meningkatkan kerawanan pangan.

Jawa Timur sebagai wilayah yang berbatasan dengan Bali dan menjadi pintu masuk ke wilayah Bali, mempunyai peranan penting dalam rangka menciptakan kondusifitas Kamtibmas guna mendukung lancarnya penyelenggaraan WWF ke-10.

Sebagai wilayah penyangga, Jawa Timur perlu mengantisipasi meningkatkan kewaspadaan, karena terdapat beberapa potensi kerawanan yang dapat mengganggu jalannya WWF ke-10, seperti meningkatnya kelompok teroris, radikal di beberapa wilayah di Jawa Timur.

"Hal itu terlihat dari penangkapan beberapa terduga teroris di Magetan, Januari 2024. Sehingga diperlukan kewaspadaan seluruh pihak agar benar-benar dilakukan upaya cegah dini dan penyekatan, jangan sampai kelompok itu berhasil ke Bali," tutup Imam.rmol news logo article
EDITOR: ACHMAD RIZAL

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA