Kabar duka tersebut diumumkan oleh televisi pemerintah Kuwait.
"Dengan sangat sedih, kami berduka atas meninggalnya Sheikh Nawaf al-Ahmad Al-Sabah, Emir Negara Kuwait," begitu bunyi pernyataan yang disiarkan di televisi pemerintah Kuwait.
Televisi pemerintah telah menghentikan program regulernya dan beralih ke siaran pembacaan Al Quran sebelum pengumuman tersebut.
Dikutip
Al Arabiya, jenazah Sheikh Nawaf akan dimakamkan pada Minggu (17/12). Sementara Kuwait mengumumkan 40 hari berkabung dan penutupan departemen resmi selama tiga hari.
"Dia akan dikenang karena sifat pribadinya yang unik, bersuara lembut, saleh, sederhana, dan tidak menonjolkan diri," kata profesor di Universitas Kuwait, Bader al-Saif.
Sheikh Nawaf telah dirawat di rumah sakit sejak November. Pemerintah menyebut kondisinya stabil, namun detailnya dirahasiakan.
Sheikh Nawaf naik takhta pada September 2020 setelah kematian saudara tirinya, Sheikh Sabah al-Ahmad al-Jaber Al-Sabah. Sebelum diangkat sebagai emir, Sheikh Nawaf telah menjadi putra mahkota Kuwait sejak tahun 2006, ketika ia diangkat oleh mendiang Sheikh Sabah.
Sheikh Nawaf sebelumnya telah mengabdi di Kuwait selama lebih dari 50 tahun di berbagai posisi.
Dari tahun 1994 hingga 2003, Sheikh Nawaf adalah wakil kepala Garda Nasional Kuwait. Tahun itu, ia diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri dan Wakil Perdana Menteri Kuwait yang pertama.
Berdasarkan konstitusi Kuwait, suksesi posisi emir dan putra mahkota secara tradisional dibatasi hanya pada keturunan Mubarak al-Sabah.
Putra Mahkota Sheikh Meshal al-Ahmad al-Sabah, 83, ditunjuk sebagai penerus Sheikh Nawaf.
Ucapan belasungkawa membanjiri dari seluruh dunia.
Presiden Emirat Sheikh Mohamed bin Zayed menyebut Sheikh Nawaf adalah pemimpin bijaksana yang memainkan peran utama dalam memperkuat hubungan Kuwait-UEA.
Pengadilan Kerajaan Arab Saudi mengatakan Arab Saudi dan rakyatnya berbagi kesedihan dengan saudara-saudara di Kuwait.
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menyebut Sheikh Nawaf sebagai teman baik untuk Inggris.
BERITA TERKAIT: