Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Rachmat Pambudy, mengatakan, kemitraan Kuwait dan Indonesia sangat penting sejalan dengan komitmen global dalam target emisi karbon.
Rachmat menyampaikan rasa optimisnya bahwa kerja sama dua negara ini dapat memberikan manfaat signifikan dalam mendorong transformasi di berbagai sektor strategis.
"Peluang kerja sama Indonesia-Kuwait di bidang energi baru dan terbarukan memiliki peran penting dalam akselerasi transisi energi di Indonesia. Ini sejalan dengan komitmen global untuk mengurangi emisi karbon dan mendukung pembangunan hijau yang disepakati oleh kedua negara," kata Rachmat Pambudy, saat menerima kunjungan Duta Besar Indonesia untuk Kuwait Lena Maryana Mukti, dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Jumat 17 Januari 2025.
Pertemuan Rachmat Pambudy dengan Lena Maryana Mukti juga membahas prioritas pembangunan Indonesia dan peluang kerja sama pembangunan yang mendukung Astacita, terutama transformasi ekonomi dan hilirisasi industri.
Prioritas pembangunan nasional jangka panjang yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 mencakup peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) unggul, penguatan ekonomi hijau dan biru, serta pembangunan infrastruktur cerdas, berkelanjutan, dan terintegrasi.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 , dititikberatkan pada percepatan pembangunan infrastruktur strategis, penguatan ketahanan pangan, energi, dan air, serta peningkatan daya saing industri halal dan ekonomi kreatif.
Indonesia juga berharap Kuwait dapat memberikan dukungannya dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
BERITA TERKAIT: