"Kalau hari ini ada calon penguasa, calon pemimpin, yang ditanya soal etik lalu kemudian dia kesal dan dijawab 'ndasmu (kepalamu) etik', maka kita tahu bagaimana ia meletakkan harkat dan martabat bangsanya," kata Putri Presiden ke-4 Republik Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Inaya Wulandari Wahid, pada acara Haul Gus Dus ke-14 di Ciganjur, Jakarta, Sabtu malam (16/12).
"Karena etika adalah soal menjaga harkat dan martabat bangsa ini," lanjutnya.
Lebih lanjut Inaya mengatakan, mengabaikan etika artinya sama dengan mengabaikan kemanusiaan.
"Manusia memiliki harkat dan martabat karena kesadaran etisnya dan sang Khalik telah mengamanahkan akhlak kepada kita, manusia sebagai makhluk paripurnanya," papar Inaya.
Pernyataan Inaya merupakan respons dari sindiran antara calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, dengan capres nomor urut 1 Anies Baswedan terkait kode etik.
Dalam pernyataannya, Prabowo seolah-olah menyinggung pertanyaan dari Anies saat debat perdana yang mempertanyakan perasaan Prabowo soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang meloloskan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres pendampingnya.
"Bagaimana perasaan mas Prabowo? Soal etik, etik, etik, ndasmu etik. Saya ingin baik-baik, aku ingin rukun. Aku ingin, mari kita maju untuk rakyat. Anies itu nyerang-nyerang. Dulu mau menjadi menterinya Pak Jokowi, sekarang menyindir Pak Jokowi,” kata Prabowo yang kemudian disambut tepuk tangan oleh para kader Gerindra dalam acara Rakornas Gerindra di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (15/12).
Anies menyebut putusan MK yang memuluskan jalan Gibran sebagai cawapres itu cacat lantaran melibatkan pelanggaran etika berat Ketua MK Anwar Usman saat itu, sebagaimana putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) pada 7 November lalu. Anwar Usman sendiri merupakan Paman dari Gibran dan juga adik ipar dari Presiden Joko Widodo.
BERITA TERKAIT: