Seperti disampaikan Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam, makin massifnya PPP dan PAN di daerah mendeklarasikan Ganjar sebagai kandidat Capres, maka sesungguhnya ada pesan tersirat "ojo kesusu" oleh Joko Widodo di acara Golkar bahwa hanya Ganjar sosok capres yang tepat bagi KIB.
"Tidak dapat dipungkiri, publik melihat KIB hanya sebagai pelarian bagi Ganjar karena tidak dapat mengamankan tiket di partainya sendiri yakni PDIP," ujar Saiful kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (3/11).
Akademisi Universitas Sahid Jakarta ini juga melihat, fenomena politik yang sudah mengarah kejelasan, yakni KIB lebih dekat dengan Ganjar. Sehingga, bukan tidak mungkin KIB terbentuk dan justru disusupi oleh orang-orang yang sengaja mendorong Ganjar sebagai capres.
"Meskipun agak sedikit bertolak belakang dengan PDIP, tapi publik meyakini bahwa Jokowi cukup memberikan respons positif dengan adanya KIB. KIB lebih dapat dilihat oleh publik sebagai alternatif kendaraan politik Ganjar, apabila melihat berbagai dukungan pencapresan Ganjar baik oleh PPP dan PAN di daerah," papar Saiful.
Hal tersebut, imbuh Saiful, tidak lepas dari adanya intervensi secara langsung maupun tidak langsung dari Jokowi untuk mendorong KIB mengusung Ganjar sebagai capres di Pilpres 2024 nanti.
BERITA TERKAIT: