"Di hadapan lukisan pejuang ketidakadilan sosial, korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia, saya dan Mas Butet berdiskusi tentang kondisi bangsa ini," kata Ganjar melalui akun X miliknya, Selasa (1/10).
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu berharap agar Pancasila tetap menjadi dasar yang kokoh bagi bangsa Indonesia, sehingga tidak perlu lagi ada sosok seperti Wiji Thukul yang harus gugur demi memperjuangkan keadilan.
"Semoga Pancasila tetap sakti, sehingga tak perlu lagi ada Wiji Thukul yang harus meregang nyawa demi ibu pertiwi," tulis politikus PDIP itu.
Wiji Thukul adalah seorang penyair dan aktivis yang hilang sejak 1998 dan dianggap sebagai simbol perlawanan terhadap rezim otoriter. Hingga kini, nasibnya masih menjadi misteri.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila setiap tanggal 1 Oktober tidak bisa dilepaskan dari peristiwa kelam Gerakan 30 September 1965 oleh PKI yang menyebabkan 6 jenderal dan 1 perwira gugur setelah diculik.
Tanggal 1 Oktober lantas diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila untuk mengenang keberhasilan bangsa dalam mempertahankan ideologi Pancasila sekaligus bentuk penghormatan atas gugurnya para jenderal yang kemudian disebut sebagai pahlawan revolusi.
BERITA TERKAIT: