Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Citra Polri Menurun, Jenderal Listyo Sigit: Ini jadi Pertaruhan Kita Bersama

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Kamis, 18 Agustus 2022, 23:28 WIB
Citra Polri Menurun, Jenderal Listyo Sigit: Ini jadi Pertaruhan Kita Bersama
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat memberikan arahan kepada seluruh jajaran dari Pusdalsis Mabes Polri/Ist
rmol news logo Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri yang menurun menjadi atensi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat memberikan arahan melalui video conference kepada seluruh jajaran dari Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (18/8).

Padahal, kata Sigit, citra korps bhayangkara sebelumnya menunjukan tren positif melalui serangkaian kegiatan mulai dari vaksinasi massal, pembagian sembako dan bhakti sosial lainnya dalam Hari Bhayangkara pada 1 Juli yang lalu yang menyentuh langsung seluruh lapisan masyarakat.

Dimana hal tersebut terpotret oleh sejumlah lembaga survei yang menunjukan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri tinggi.

Namun, setelah adanya peristiwa penembakan di Komplek Polri, Duren Tiga kepercayaan publik terhadap Polri menurun. Untuk itulah, Sigit meminta agar seluruh jajaran kembali meraih kepercayaan publik terhadap Polri.

"Ini terkait dengan masalah kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri dan ini menjadi pertaruhan kita bersama. Oleh karena itu, hal ini yang tentunya menjadi catatan penting dan saya minta untuk betul-betul bisa ditindaklanjuti," kata Sigit mengawali pengarahannya.

Disisi lain, kata Sigit, kepercayaan publik kepada Polri kembali meningkat setelah adanya komitmen pengusutan perkara tersebut diusut tuntas, mulai dari pembentukan tim khusus, penonaktifan beberapa anggota dari jabatan sebelumnya, mengusut dugaan pelanggaran kode etik, hingga menetapkan tersangka pada kasus itu.

Dengan adanya fakta tersebut, dihadapan jajaran, Sigit memastikan, Polri akan terus mengusut tuntas kasus itu tanpa ada yang ditutup-tutupi. Hal itu juga sebagaimana instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Tentunya masih ada beberapa kegiatan yang saat ini sedang kita laksanakan terkait dengan kasus tersebut dan ini adalah pertaruhan Institusi Polri, pertaruhan marwah kita sehingga harapan kita angka 78 itu minimal sama atau naik karena sesuai dengan arahan Bapak Presiden, tidak akan ada yang ditutup-tutupi, semua kita buka sesuai fakta, ungkap kebenaran apa adanya, jadi itu yang menjadi pegangan kita," pungkas Sigit.

Sigit menegaskan, tim khusus akan terus bekerja maksimal sehingga kedepannya akan bisa ditentukan pihak-pihak yang melanggar pidana, menghalangi penyidikan atau Obstruction of Justice dan mana yang melanggar kode etik dalam kasus ini.

"Harapannya adalah proses yang sudah dilakukan, segera kita sampaikan ke publik, kita libatkan juga kelompok eksternal, masyarakat juga ikut mengawasi, teman-teman di Komnas HAM, Kompolnas juga ikut mengawasi termasuk juga rekan mitra kerja kita yang ada di DPR juga ikut mengawasi dan ini semua menjadi pertaruhan kita. Oleh karena itu, ini yang harus kita jaga dan kita perjuangkan bersama ke depan," demikian Sigit.rmol news logo article

EDITOR: IDHAM ANHARI

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA