Situasi ini merupakan masalah yang serius bagi Pakistan karena cadangan devisa mereka yang menipis dan sempat mengalami penurunan sebesar satu digit meski ada aliran masuk sebanyak 2,3 miliar dolar AS dari China pada akhir bulan lalu.
Dana Moneter Internasional (IMF) sendiri telah melarang Pakistan meminjam dana dari China karena bunga yang dianggap terlalu tinggi.
Namun hal ini terpaksa dilakukan Pakistan mengingat IMF telah menghentikan pendanaannya, berimbas pada tidak adanya pendanaan dalam proyek Pakistan dari Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia (ADB).
Dikutip dari
The Print, seorang analis senior mengatakan bahwa Pakistan tidak dapat kembali ke pasar utang internasional jika IMF tidak segera membantu Islamabad.
Di samping itu, Pakistan juga tidak dapat mengendalikan masuknya impor besar-besaran sehingga menciptakan defisit transaksi berjalan (CAD) yang besar. Ini artinya, negara dianggap lemah dalam mengatur ekonomi eksternal dan adanya permasalahan dalam daya saing atas produk tertentu di pasar internasional.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: