Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Satgas Pangan Polda Jatim Gerak Cepat Antisipasi Penyebaran Virus PMK di Hewan Ternak

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Selasa, 10 Mei 2022, 17:10 WIB
Satgas Pangan Polda Jatim Gerak Cepat Antisipasi Penyebaran Virus PMK di Hewan Ternak
Satgas Pangan Polda Jatim saat melakukan langkah antisipasi penyebaran virus PMK di hewa ternak/Net
rmol news logo Gerak cepat, tim Satgas Pangan Polda Jatim dalam beberapa hari ini intensif melakukan koordinasi dengan beberapa dinas terkait dalam mengantisipasi penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak sapi di Jawa Timur.

Sejak tanggal 6 hingga hari ini tanggal 9 Mei 2022, tim Satgas Pangan Polda Jatim secara proaktif sudah mengambil langkah-langkah, antara lain berkoordinasi dengan Dinas Peternakan Provinsi, berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag), berkoordinasi dengan Bea dan Cukai, berkoordinasi dengan Balai Karantina serta berkoordinasi dengan Pusat Veteranian Farma.

Direktur Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Jatim Kombes Farman selaku Kasatgas telah mengeluarkan telegram kepada jajaran Polres untuk mengantisipasi penyebaran virus PMK pada hewan ternak.

Hingga saat ini, diduga baru 4 kabupaten yang ada di Jawa Timur telah terpapar, antara lain Sidoarjo, Mojokerto, Gresik dan Lamongan.

Virus PMK menyebabkan penyakit menular namun tingkat kematiannya rendah dan dapat disembuhkan dengan masa inkubasi 14 hari, serta masa penyembuhan 14 hari. Apabila sudah sembuh tidak ada masalah untuk dipotong, karena virus dalam PH tertentu tidak aktif dan akan mati pada suhu 60 Derajat Celcius.

"Secara klinis, penyakit  ini tidak masalah karena tidak menular ke manusia. Perlu dilakukan sosialisasi dan edukasi untuk masalah penanganan penyakit agar para peternak tidak panik, pemotongan ketika sakit dan ada beberapa bagian yang harus dipilah, namun pada suhu 60 sampai dengan 70 derajat, virus tersebut sudah mati," kata Kombes Firman kepada wartawan, Selasa (10/5).  

"Efek dari penyakit tersebut berat badan turun, sariawan dan kuku lepas sehingga menyebabkan nafsu makan sapi menurun. Berdasarkan hasil koordinasi dengan Dinas Peternakan Provinsi, Asosiasi Obat Indonesia untuk masalah PMK siap membantu dan sudah di sediakan namun untuk vaksinnya yang belum ada harus impor," tandasnya.

Lebih lanjut, Firman menjelaskan arahan dalam telegram kepada para Kapolres Jajaran itu selain melakukan koordinasi dengan dinas terkait guna melakukan langkah-langkah antara lain juga memerintahkan agar memastikan ketersediaan obat-obatan dalam rangka melanjutkan pengobatan simtomatis pada hewan ternak yg terkena wabah PMK.

Kemudian, melakukan pembatasan lalu lintas pada hewan ternak dari dan menuju daerah wabah. Vaksinasi pada hewan ternak yang sehat dan dikatakan Firman, satgas Pangan Polda Jatim akan terus berkoordinasi dengan Pemprov Jatim bersama stake holder terkait dalam penanganan lebih lanjut.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA