Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Rocky Gerung: Kalau Wiranto Sampai Turun Tangan, Ada Kecemasan Luar Biasa dari Penguasa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Minggu, 10 April 2022, 00:22 WIB
Rocky Gerung: Kalau Wiranto Sampai Turun Tangan, Ada Kecemasan Luar Biasa dari Penguasa
Rocky Gerung menilai kemunculan kembali Wiranto ke hadapan publik merupakan wujud kecemasan penguasa/Net
rmol news logo Aksi besar-besaran mahasiswa yang direncanakan berlangsung pada Senin (11/4) belum terjadi, sudah muncul Ketua Dewan Pertimbangan Presiden, Wiranto, yang menenangkan riak-riak kecil dalam aksi unjuk rasa mahasiswa di DKI Jakarta pada Jumat (8/4).

Kemunculan Wiranto ke muka umum, setelah sekian lama hilang bagai ditelan bumi, menggelitik berbagai pihak. Salah satunya adalah aktivis politik Rocky Gerung.

Menurut mantan Dosen Filsafat Universitas Indonesia (UI) ini, langkah rezim menghadirkan Wiranto untuk bertemu para mahasiswa yang tergabung dalam BEM Nusantara itu menggambarkan psikologi pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini.

"Kalau Pak Wiranto turun tangan itu artinya ada kecemasan luar biasa. Dipanggil lagi, jagoannya akhirnya datang," ujar Rocky dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Sabtu (9/4).

Rocky secara pribadi mengakui jam terbang Wiranto yang pernah menjabat sebagai Panglima ABRI. Akan tetapi, dia melihat di era sekarang ini mahasiswa sudah berbeda dengan era sebelum atau bahkan pada saat reformasi.

"Kita tahu lah apa reputasinya Pak Wiranto dari zaman awal itu, yang dianggap sebagai orang yang paham untuk membuat counter issue. Kan Pak Wiranto punya keahlian itu. Termasuk dulu, tiba-tiba ada PAM Swakarsa berhadapan dengan mahasiswa tahun 98," paparnya.

Meski begitu, Rocky meyakini gerakan mahasiswa sekarang ini akan tetap berjalan, meski Wiranto sudah menemui BEM Nusantara kemarin. Sehingga, menurutnya, aksi besar-besaran mahasiswa pada awal pekan depan akan tetap berlangsung sesuai rencana.

"Mahasiswa itu kumpulan otak, bukan kumpulan dengkul. Jadi kita mesti paham kalau ada mahasiswa yang terbujuk pada kekuasaan artinya dia tidak punya otak. Kan enggak mungkin otak mahasiswa itu dibujuk oleh kekuasaan," demikian Rocky. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA