Di awal masa kepemimpinannya sebagai Kapolda Riau, Irjen Mohammad Iqbal menegaskan bahwa pemberantasan sindikat narkoba merupakan salah satu program prioritasnya.
Oleh karena itu ia telah mengintruksikan Direktorat Reserse Narkoba agar memburu para bandar dalam jaringan internasional tersebut. Hingga akhirnya berhasil menangkap para pelaku di lima lokasi yang berbeda di wilayah Dumai dan Pekanbaru.
“Bandar besarnya sudah kita kantongi identitasnya. Ingat, sembunyi di lobang terkecil pun akan kami kejar," kata Iqbal saat menyampaikan keterangan pers pengungkapan penyelundupan 80 kilogram sabu di Mapolda Riau, Kamis (20/1).
Iqbal memastikan jajarannya bersama stake holder terkait tak akan berhenti melakukan upaya pemberantasan narkoba. Meskipun Provinsi Riau merupakan wilayah yang dijadikan bandar narkoba sebagai tempat penyebaran karena letak geografisnya yang berdampingan dengan perairan dan perbatasan
“Kami bersama Gubernur, Danrem, dan Kepala BNNP bekerja sama dalam pemberantasan narkoba yang ada di Provinsi Riau. Kita akan hajar dan kejar sampai dimana dan akan melakukan tindakan tegas setegasnya tegasnya,†ujarnya menekankan.
Disamping itu, lanjut Iqbal pihaknya bakal mengusut peredaran uang yang digunakan para tersangka dalam bisnis haram narkoba itu.
“Tentu, kita juga akan tangani Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) jaringan ini, kami akan hajar. Karena darahnya disitu (Dana). Demand dan supply-nya harus kita putus," pungkas Iqbal.
Dalam keterangan pers ini, turut dihadiri Gubernur Riau Syamsuar, Danrem 031 Wirabima Brigjen TNI Syeich Ismed, Kepala BNN Riau Brigjen Robinson, Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto, Direktur Reserse Narkoba Kombes Yos Guntur Yudi dan Kabid Propam Kombes Joehanes Setiawan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: