Pandangan ini disampaikan Direktur Arus Survei Indonesia (ASI) Ali Rif'an saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu pagi (12/1).
Menurut Ali Rif'an, selama ini hubungan Megawati dan Jokowi masuk kategori biasa saja. Kadang mesra, namun terkadang kurang mesra.
"Megawati ingin menegaskan meski Jokowi Presiden ia adalah petugas partai PDIP. Artinya apa yang dilakukan Jokowi harus sesuai dengan platform dan fatsun partai," demikian kata Ali Rif'an.
Mantan Manajer Riset Poltracking Indonesia ini melihat, mungkin saja Megawati menilai ada beberapa kebijakan penting Jokowi yang kurang merepresentasikan fatsun perjuangan PDIP.
Sebab, sebagai seorang "Ibu" yang menjadi pemimpin tertinggi PDIP, Megawati ingin menegur Jokowi yang merupakan "anak"nya dalam hal ini berstatus petugas partai.
Kata Ali Rif'an seorang ibu, memiliki berbagai cara dalam mengingatkan anaknya. Baik dengan cara dibiarkan, diingatkan secara tertutup dan bisa jadi diingatkan secara terbuka.
"Megawati ingin memberikan kritik secara terbuka yang dipilih adalah kritikan terhadap anaknya (Jokowi) sendiri," pungkas Ali Rif'an.
Dalam podato politiknya di HUT ke 49 PDIP, Megawati mengkritik pemerintahan Jokowi yang belum mampu mengatasi tidak stabilnya harga sembako.
Megawati juga mengaku geram karena pada saat Indonesia dihantam pandemi, masih bergantung pada impor alat kesehatan (Alkes).
BERITA TERKAIT: