Salah satu pihak yang kontra dengan pernyataan Fadli Zon adalah pemerhati masalah sosial dan politik, Adian Radiatus. Dirinya bahkan menolak keras usulan Fadli Zon untuk membubarkan Densus 88 Antiteror.
"Saya tidak setuju untuk dibubarkan, tetapi setuju bila satuan ini berada di bawah TNI. Karena urusan teroris itu bersifat laten musuh negara," kata Adian dalam keterangan yang diterima
Kantor Berita RMOLJakarta, Sabtu (9/10).
Sementara tugas Kepolisian, lanjut Adian, lebih kepada keamanan masyarakat sipil dari tindak kejahatan umum.
"Densus 88 dipisahkan dari Polri, baru tepat," demikian Adian.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, secara terang-terangan mengusulkan agar pasukan elite polisi yang bertugas memberantas terorisme, Densus 88 dibubarkan. Pernyataan tersebut ia ungkapkan melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, Rabu lalu (6/10).
Ia beralasan bahwa narasi yang dikeluarkan oleh Densus berbau Islamofobia.
“Dunia sudah berubah, sebaiknya Densus 88 ini dibubarkan saja. Teroris memang harus diberantas, tapi jangan dijadikan komoditas," cuit Fadli.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: