Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi mengurai, kapital digital akan berdampak pada peningkatan akses terhadap teknologi dan keterampilan para pekerja.
"Melalui kapital digital juga akan melakukan transformasi pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan kapital ekonomi, kapital sosial, dan kapital kultural (sertifikasi profesi)," kata Anwar Sanusi dalam webinar Pasar Sakti (job fair) bertajuk 'Fight Back Economy' secara virtual di Jakarta, Kamis (29/7).
Fleksibilitas pasar kerja dan peningkatan penciptaan lapangan kerja yang berkualitas merupakan sebuah keharusan dalam arah kebijakan ketenagakerjaan. Untuk itu, pihaknya memberikan ruang seluas-luasnya bagi para talenta muda agar bisa berkreasi.
"Kami memiliki beberapa agenda seperti transformasi
innovation room menjadi
talent hub. Kemudian pengembangan kompetensi talenta muda serta pembentukan
talent corner di Balai Latihan Kerja Unit Pelaksana Teknis Pusat (BLK UPTP) dan
talent scouting inovator muda," lanjut Anwar.
Ia menambahkan, seiring cepatnya perubahan dunia ketenagakerjaan akibat proses otomasi industri dan dampak Covid-19, pihaknya telah menyiapkan strategi agar tetap bisa berperan dalam proses
link and match pasar kerja, yakni melalui pelatihan vokasi.
Pelatihan vokasi diklaim memiliki keunggulan durasi relatif singkat, input peserta tidak terbatas usia tertentu (
longlife learning), SDM pengajar adalah praktisi, fleksibilitas program pelatihan terhadap perubahan dunia kerja, program pelatihan yang
to the point terhadap kompetensi yang dibutuhkan.
Pelatihan ini juga dapat dikombinasikan dengan program
social safety net lain, seperti Kartu Prakerja, Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH), Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
"Pelatihan vokasi menjadi solusi dari rendahnya daya saing angkatan kerja dan pengangguran pada era digitalisasi lapangan pekerjaan pada masa
recovery ekonomi," tutup Anwar Sanusi.
BERITA TERKAIT: