Hal ini membuat politikus Partai Amanat Nasional (PAN), Ahmad Yohan, menyoroti tugas dan fungsi Kementerian Pertahanan yang dipimpin Prabowo Subianto yang dinilainya tidak sesuai
jobdesk.
“Di tangan Prabowo, Kemenhan kesannya
malfunction. Mestinya urus sistem dan infrastruktur pertahanan nasional, malah urus
food estate. Ini kan tidak
make sense,†tegas Yohan kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (27/4).
Anggota Komisi XI DPR RI ini menambahkan, Prabowo tidak memiliki korelasi pekerjaan yang baik di Kemenhan. Hingga TNI harus kehilangan KRI Nanggala-402, beserta 53 awak, yang diduga karena tidak mendapatkan perawatan yang baik beberapa tahun terakhir.
"Prabowo juga lebih sibuk rekrut 100
bodyguard untuk keamanan dirinya yang tak ada korelasi dengan tupoksinya. Bukan jaga negara, malah sibuk jaga dirinya,†ujarnya.
Yohan juga menyinggung soal anggaran yang kerap dilontarkan Prabowo saat jumpa media. Menurutnya, soal anggaran, Prabowo tinggal meminta persetujuan kepada DPR. Lantaran saat ini situasi pertahanan negara tengah genting seiring memanasnya hubungan AS dan China.
"Kalau soal anggaran tinggal minta ke DPR. Apalagi kita ini mau menghadapi ambisi Tiongkok terkait
one belt one road. Dari sisi ekonomi pertahanan, infrastruktur kita harus siaga,†tutupnya.
BERITA TERKAIT: