Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ini Rekam Jejak Upik Lawanga Ahli Perakit Bom Penerus Dr Azhari Di Poso Sulteng

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Senin, 30 November 2020, 17:59 WIB
Ini Rekam Jejak Upik Lawanga Ahli Perakit Bom Penerus Dr Azhari Di Poso Sulteng
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono/Net
rmol news logo Setalah 14 tahun masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO), Taufik Bulaga alias Upik Lawanga akhirnya ditangkap oleh tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri di Jalan Raya Seputih Banyak, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung pada Senin (23/11).

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono menjelaskan, Upik Lawanga merupakan tokoh sentral dalam kelompok Jamaah Islamiyah (JI), oleh para pengikut kelompok JI, Upik Luwanga dipanggil profesor lantaran kemampuannya membuat bom high explosive alias berdaya ledak tinggi.

"Upik Lawanga merupakan asset paling berharga Jamaah Islamiyah (JI) karena UL merupakan penerus dari Dr. Azhari sehingga ybs  disembunyikan oleh kelompok JI dan berpindah tempat," kata Awi kepada wartawan di gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (30/11).

Awi mengungkapkan, sepak terjang Upik Lawanga di Poso, Sulawesi Tengah. Polisi mencatat, sepajang tahun 2004, Upik Lawanga terlibat dalam serangkaian tindakan teror di Sulteng antara lain; pembunuhan Helmi Tembiling (Istri Anggota TNI AD di Sulteng), penembakan dan pengeboman Gereja Anugrah pada 12 Desember,  bom di Gor Poso pada 17 Juli dan bom di Pasar Sentral pada 13 November 2004.

Sementara di tahun 2005, bom Pasar Tentena pada 28 Mei, bom Pura Landangan pada 12 Maret, bom Pasar Maesa pada 31 Desember 2005. Di tahun 2006, bom Termos Nasi di Tengkura pada 6 September, bom Senter Kawua pada 9 September dan penembakan sopir angkot  di Mandale. Untuk ditahun 2020, Upik Lawanga teridentifikasi membuat senjata api dan bunker.

"Tindak pidana terorisme yang dilakukan oleh UL selama berada di Poso telah mengakibatkan 27 orang saudara-saudara kita Meninggal Dunia, dan 92 orang mengalami luka-luka," pungkas Awi. rmol news logo article


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA