Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pengamat: Trik Menlu Pompeo Pengaruhi Negara Indo-Pasifik Untuk Lawan China Akan Gagal

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 29 Oktober 2020, 06:40 WIB
Pengamat: Trik Menlu Pompeo Pengaruhi Negara Indo-Pasifik Untuk Lawan China Akan Gagal
Menlu AS Mike Pompeo/Net
RMOL Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mendarat di Sri Lanka pada Rabu (28/10) dalam serangkaian kunjungan diplomatiknya ke wilayah Asia. Kedatangan Pompeo disebut pemerintah China sebagai salah satu cara AS menekan negara Asia Selatan itu agar berdiri bersama Amerika untuk menghadapi Tiongkok.

Seorang ahli China mengatakan AS telah meremehkan kepentingan yang dapat diperoleh negara lain dari Belt and Road Initiative yang diusulkan China.

Sementara itu juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan pada konferensi pers rutin pada hari Rabu bahwa sudah menjadi ciri khas  bagi beberapa pejabat AS untuk memaksa negara kecil dan menengah untuk memilih berpihak kepada negara adidaya itu.

"China dan Sri Lanka adalah tetangga tradisional yang ramah. Kami telah mengembangkan hubungan bilateral berdasarkan Lima Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai," ujar Wang, seperti dikutip dari GT, Rabu (28/10).

Ia menambahkan, kerja sama China-Sri Lanka yang bersahabat dilakukan berdasarkan konsultasi yang setara dan saling menguntungkan, "yang secara substansial telah meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Sri Lanka."

“Saya melihat sebuah artikel yang ditulis oleh seorang diplomat Sri Lanka yang mengatakan bahwa negara akan menangani hubungan luar negeri sesuai dengan Konstitusi, hukum, dan keinginan masyarakat, dan tidak memerlukan ceramah eksternal tentang pemerintahan negara,” kata Wang.

“Ini adalah fakta yang tidak dapat digoyahkan oleh noda apa pun. Kami akan terus bekerja dengan Sri Lanka untuk memperdalam dan memperluas kemitraan kerja sama strategis bilateral, memberikan manfaat bagi kedua bangsa, dan berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas kawasan,” tambahnya.

Saat berada di Kolombo dan bertemu dengan pemimpin Sri Lanka, Pompeo mengatakan visi AS untuk Sri Lanka ‘sangat berbeda’ dari ‘pemangsa’ China.

Pompeo, yang menjadi pejabat tertinggi dari pemerintahan Trump, mengatakan bahwa AS dan Sri Lanka memiliki visi yang sama untuk demokrasi.

Hu Zhiyong, seorang peneliti di Institut Hubungan Internasional Akademi Ilmu Sosial Shanghai, mengatakan bahwa stigmatisasi Pompeo yang tidak masuk akal terhadap China akan ditolak tidak hanya oleh Sri Lanka saja tetapi sebagian besar negara di sepanjang rute  Belt and Road Initiative yang dimotori oleh China.

“Sri Lanka berada di lokasi penting Jalur Sutra Maritim Abad ke-21, dan kepentingan ekonomi yang diperoleh negara tersebut dari kerja sama dengan China adalah sesuatu yang tidak pernah diperolehnya baik dari AS maupun India. Dengan menggunakan trik ideologis gaya Perang Dingin, Pompeo akan gagal menghasut negara-negara tersebut untuk melawan China,” katanya.

Hu mengatakan para pemimpin Sri Lanka, baik yang pro-India atau pro-China, semua memahami bahwa nasib ekonomi negara terkait dengan China, dan mereka menerima manfaat ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya dari peluang pembangunan dari partisipasinya di Belt and Road. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA