Organisasi pro-Palestina Palestine Legal telah mengajukan kasus penangkapan itu kepada Departemen Pendidikan AS. Mereka meminta agar pihak universitas diselidiki atas tindakan diskriminatif yang dilakukan kepada para mahasiswa.
"Pengaduan hak-hak sipil federal telah diajukan Palestine Legal kepada Departemen Pendidikan AS, setelah penangkapan ratusan demonstran yang dilakukan pihak kepolisian atas izin Universitas Columbia," bunyi pernyataan kelompok tersebut, seperti dimuat
Reuters pada Jumat (26/4).
Hingga kini pihak kampus belum memberikan komentar terkait tuntutan penyelidikan tersebut.
Pekan lalu, universitas mencoba untuk menutup demonstrasi kampus dengan paksa ketika Rektor kampus, Minouche Shafik mengambil tindakan yang tidak biasa dengan mengundang polisi Kota New York (NYPD) untuk memasuki kampus.
Tindakan itu memicu kemarahan banyak kelompok hak asasi manusia, mahasiswa dan dosen. Lebih dari 100 demonstran ditangkap NYPD dengan alasan berbuat kerusuhan.
Protes terus berlanjut di Columbia dan menyebar ke kampus-kampus AS lainnya di mana ratusan orang telah ditangkap dalam seminggu terakhir.
Para mahasiswa menuntut agar universitas memutus semua hubungan kerjasamanya dengan Israel yang diduga telah melakukan genosida di Gaza.
Meluasnya protes itu memunculkan kekhawatiran tentang semakin tingginya gerakan anti semit yang membahayakan mahasiswa Yahudi di AS.
BERITA TERKAIT: