Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Perdana Menteri Inggris Dari Masa Ke Masa Yang Menjadi Target Para Pembunuh

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 11 Mei 2020, 06:14 WIB
Perdana Menteri Inggris Dari Masa Ke Masa Yang Menjadi Target Para Pembunuh
Winston Churchill melambai ke kerumunan di Whitehall, London. Ciri khasnya dalam setiap kesempatan selalu mengacungkan dua jarinya/Net
rmol news logo Spencer Perceval menjadi satu-satunya perdana menteri Inggris yang menemui ajalnya dengan cara tragis. Perceval ditembak di lobi parlemen oleh seorang pria yang pernah dipenjarakan di Rusia selama 5 tahun. Pria itu kecewa dengan kepemimpinan Perceval.

Perceval tewas mengenaskan pada Senin, 11 Mei 1812.

Para pemimpin Inggris banyak yang menjadi target pembunuhan. Namun, Perceval menjadi satu-satunya perdana menteri Inggris yang berhasil dibunuh dalam sebuah plot.

Berikut adalah para pemimpin Inggis yang selamat dari rencana pembunuhan.

Herbert Asquith, Perdana Menteri Britania Raya periode 1908-1916, menjadi target pembunuhan dari kelompok milisi perempuan. Itu setelah adanya laporan dua perempuan tengah berlatih menembak pada September 1909. Seorang informan mewanti-wanti Scotland Yard bahwa pelaku merupakan petugas piket Majelis Tingkat Rendah. Namun, polisi tidak berhasil melacak mereka.

David Lloyd George, Perdana Menteri Britania Raya yang menjabat pada periode 1916-1922, mendapat berbagai ancaman pembunuhan sepanjang 1917. Ancaman itu di antaranya dilakukan oleh milisi perempuan, Alice Wheeldon, putrinya Winnie, dan menantunya Alfred. Mereka kemudian dipenjara karena berusaha meracuni George. Pasca-lengser 1923, George kembali menjadi sasaran pembunuhan dari kelompok fanatik Turki saat menghadiri sebuah konferensi di Jerman.

Winston Churchill, Perdana Menteri Britania Raya selama 1940-1945. Ia memimpin Britania meraih kemenangan dalam Perang Dunia Kedua, lalu kembali menjabat selama 1951-1955.

Churchill sering menjadi sasaran pembunuhan Nazi Jerman. Salah satu plot pembunuhan legendaris yang menimpa Churchill terjadi pada 1943 dengan melalui sebatang cokelat yang bisa meledak. Perakit bom memasang bom dalam sebuah lapisan tipis cokelat hitam. Dokumen plot itu dirilis ke publik pada 2013, atau 70 tahun kemudian.

Margaret Thatcher, Perdana Menteri Britania Raya dengan masa jabatan terlama sepanjang abad ke-20, dan satu-satunya wanita yang pernah menduduki jabatan tersebut, juga menjadi target pembunuhan. Perempuan paling berpengaruh di dunia pada dekade 1980-an menjadi target para pembunuh ketika sebuah bom meledak di Brighton Grand Hotel pada 1984. Saat itu, berlangsung konferensi Partai Konservatif. Peristiwa itu menewaskan lima orang, termasuk anggota parlemen Sir Anthony Berry, dan melukai 31 orang yang lain, termasuk Margaret Thatcher sendiri.

John Major, Perdana Menteri era 1990-1997 itu tengah menggelar rapat kabinet pada 1991 tatkala Downing Street 10 meledak. Ledakan itu disebabkan mortar yang diluncurkan IRA, organisasi pemberontak yang menginginkan kemerdekaan Irlandia Utara. Major dan para menterinya selamat karena mereka berada di ruangan anti-ledakan. Meski begitu, taman di Downing Street 10 hancur lebur. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA