Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Memburu Kelompok Kogoya, Polda Papua: Penyelundupan Senjata KKB Diduga Dari Filipina dan Lumajang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 13 Januari 2020, 08:54 WIB
Memburu Kelompok Kogoya, Polda Papua: Penyelundupan Senjata KKB Diduga Dari Filipina dan Lumajang
Kapolda Papua Paulus Waterpauw/Net
rmol news logo Kepolisian Daerah Papua terus melacak dugaan kasus penyelundupan senjata api beserta amunisi dari luar negeri ke wilayah Papua, menyusul maraknya teror penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap prajurit TNI dan Polri di berbagai daerah di Papua akhir-akhir ini.

Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw menyebut penyeludupan bukan hanya dari dalam negeri saja, tetapi juga luar negeri, termasuk Filipina.
 
"Memang ada info-info bahwa bukan hanya dari dalam negeri, ada juga dari luar negeri. Ada indikasi dari perbatasan itu juga masuk. Lalu dari Filipina juga masuk melalui Maluku Utara, kemudian ke Sorong Papua Barat lalu masuk ke Papua. Banyak jalan yang mereka gunakan. Itu yang sedang kami lacak," jelas Waterpauw di Timika, Senin (13/1).

Waterpauw mengatakan kasus penyelundupan senpi dan amunisi kepada KKB di Papua menjadi pekerjaan besar. Semua pihak harus ikut terlibat dan membantu. Sebab dengan memiliki senjata api dan amunisi yang memadai, KKB tidak saja terus melakukan teror penembakan untuk melawan petugas, tapi juga menikmati segala fasilitas dan kemewahan.

"Dengan memegang senjata, mereka juga ingin makan enak, ingin perempuan, ingin hidup mewah dan memiliki uang banyak. Mereka juga menekan aparat pemerintah seperti kepala-kepala desa untuk menyetor dana. Makanya kita semua perlu duduk bersama untuk melakukan evaluasi sekaligus memikirkan cara terbaik dalam menyikapi kasus ini ke depan," kata Waterpauw.

Dalam aksi pelacakan ini, Waterpauw meminta dukungan dan bantuan masyarakat setempat untuk memberitahukan kepada pihak berwajib jika mengetahui informasi adanya transaksi senpi dan amunisi.

Bahkan, ada informasi sejumlah senjata rakitan didatangkan dari daerah Lumajang, Jawa Timur, dengan kondisi yang cukup modern beberapa di antaranya sudah masuk ke wilayah Papua. Kasus pembuatan senjata rakitan di wilayah Lumajang tersebut pernah diungkap oleh jajaran kepolisian di Polda Jawa Timur beberapa waktu lalu.

Waterpauw meyakini kekuatan personel KKB Nduga pimpinan Egianus Kogoya yang selama ini menjadi kelompok pengacau, tidak seberapa besar. Jumlah mereka tidak banyak.

"Jumlah mereka tidak banyak, makanya kita menyebut mereka sebagai kelompok yang melakukan perbuatan kriminal dan mereka bersenjata," katanya.

Meski jumlahnya tidak besar, KKB Nduga diketahui selalu memanfaatkan warga sipil terutama ibu-ibu, anak-anak dan kaum perempuan sebagai tameng ketika aparat melakukan pengejaran dan tindakan penegakan hukum terhadap kelompok tersebut. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA