Tambah Kekuatan, 26 Ribu Personel Gabungan TNI-Polri Dikerahkan Amankan Demo DPR

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono membenarkan adanya penambahan jumlah personel aparat keamanan dalam mengamankan jalannya rapat paripurna terakhir anggota DPR RI.

Semula, personel yang dikerahkan sebanyak 20.500 personel. Namun pada siang hari aparat memutuskan penambahan jumlah personel sebanyak 5.500 personel.

"Bertambah kekuatan personel pengamanan menjadi 26.000 personel gabungan," Kombes Argo Yuwono Kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (30/9) siang.

Bertambahnya jumlah personel yang disiagakan kata Argo bertujuan agar memberikan rasa aman kepada masyarakat. Hal tersebut dikarenakan terjadinya kerusuhan pada aksi unjuk rasa sebelumnya.

"Supaya memberikan rasa aman masyarakat," singkatnya.

Namun, Argo tidak merinci berapa jumlah massa yang berencana akan turun ke jalan menolak revisi UU KPK dan beberapa RUU kontroversial lainnya.

Pantauan Kantor Berita Politik RMOL sekitar pukul 12.30 WIB, belum terlihat adanya pergerakan massa aksi yang menuju ke depan Gerbang utama Gedung MPR/DPR RI, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta.

Walau demikian, belasan anggota Marinir TNI Angkatan Laut (AL) masih terus menghadang pejalan kaki yang melintas di Jalan Gatot Soebroto yang ingin menuju ke depan Gerbang utama Gedung MPR/DPR RI.

Selain itu Jalan Gatot Soebroto depan Gedung DPR juga telah dilakukan penutupan sejak Senin (23/9) kemarin. Penutupan dilakukan untuk mengantisipasi datangnya massa aksi yang melakukan unjuk rasa.

Terlihat, sejak di pertigaan di bawah flyover Jalan Gerbang Pemuda kendaraan dari Jalan Gatot Soebroto dari arah Semanggi dialihakan ke Jalan Gerbang Pemuda.

Dari kejauhan, terlihat pembatas Jalan yang terbuat dari beton juga telah melintang di Jalan Gatot Soebroto, tepatnya di pintu keluar Jalan Tol S Parman menuju Pal Merah dekat Gerbang utama Gedung DPR RI. Selain pembatas Jalan yang terbuat dari beton, terlihat pula kawat duri yang melintang.