Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kenalkan Pembuatan Noken, Bhayangkari Papua Harumkan Indonesia Di Jerman

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Rabu, 04 September 2019, 10:07 WIB
Kenalkan Pembuatan Noken, Bhayangkari Papua Harumkan Indonesia Di Jerman
Pertunjukkan budaya Indonesia di Jerman/Istimewa
rmol news logo Organisasi istri anggota Polri (Bhayangkari) membawa harum nama bangsa Indonesia melalui misi budaya di Frankfrut, Jerman. Dalam festival budaya itu, empat delegasi Bhayangkari dikirim untuk memperkenalkan budaya Indonesia yakni Papua, NTT, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Para delegasi itu menampilkan tari-tarian nusantara, makanan, kerajinan perak, batik dan informasi pariwisata.

Salah satu delegasi yang menarik perhatian publik adalah hadirnya Bhayangkari asal Papua ditengah panasnya pemberitaan tentang situasi Papua beberapa waktu lalu.

Sebanyak 10 orang anggota Bhayangkari asal Papua yang merupakan anggota gabungan dari Bhayangkari Kabupaten Jayapura, Merauke, Biak, Asmat dan Mamberamo Tengah ini sukses menghibur ribuan pengunjung festival dengan sejumlah tarian dan lagu daerah Papua.

Masyarakat Indonesia yang hadir di festival itu ikut larut dalam lagu "Aku Papua” yang menyulut semangat persatuan di antara keberagaman penonton yang hadir.

Maria Waknakap, salah seorang anggota Bhayangkari Daerah Papua yang ikut dalam rangkaian kegiatan tersebut menyatakan, selain menggelar tarian dan lagu-lagu Papua, para anggota Bhayangkari Daerah Papua itu juga unjuk kebolehan menoken di Weltkultur Museum.

“Saya bersama rekan saya, Sensi Yelipele mempertontonkan cara membuat kerajinan tangan noken yang telah menjadi pelajaran muatan lokal Papua ke hadapan pengunjung pameran selama dua hari,” kata Maria dalam keteranganya, Selasa (3/9).

Dikatakan, bahwa budaya noken wajib dipelajari oleh semua perempuan di Papua, tak terkecuali anggota Bhayangkari seperti dirinya.

 â€œKami harus bisa buat tas noken. Kami diajarkan cara buatnya dari kecil oleh ibu kami, juga diajarkan di sekolah,” katanya.

Demo pembuatan Noken dalam festival itu merupakan kerjasama KJRI Frankfurt dengan Museum der Weltkulturen di Frankfurt. Demo ini bertujuan untuk mengenalkan cara pembuatan tas tradisional Indonesia dan keunikannya kepada masyarakat di Frankfurt.

Museum ini memamerkan berbagai kerajinan dan benda-benda seni dari berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Museum yang terletak di pinggir Sungai Main tersebut memamerkan berbagai barang seni asal Indonesia dari berbagai suku dan budaya. Koleksi Museum der Weltkulturen meliputi lebih dari 65.000 benda seni yang berasal dari Oseania, Australia, Asia Tenggara, Amerika, Afrika, dan Eropa.

Menurut KJRI Frankfurt, beberapa pengunjung asal Jerman yang hadir menyatakan kekagumannya terhadap kekuatan tas yang dibuat dari kulit kayu ini.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA